Wednesday, April 12, 2017

Perkembangan Sistem Operasi Open Source

Perkembangan  Sistem  Operasi  Open Source Open  source  adalah  istilah  untuk  software  yang  kode  programnya  disediakan oleh  pengembangnya  untuk  umum  agar  dapat  dipelajari  cara  kerjanya,  diubah atau  dikembangkan  lebih  lanjut  serta  untuk  disebarluaskan.  Apabila    pembuat program  melarang  orang  lain  untuk  mengubah  dan  atau  menyebarluaskan program  buatannya,  maka  program  itu  bukan  open  source,  meskipun  tersedia kode  programnya.   Open  source  merupakan  salah  satu  syarat  bahwa  suatu  software  dikatakan  ―free software‖.  Free  software  pasti  open  source  software,  namun  open  source software  belum  tentu  free  software.  Salah  satu  contoh  free  software  adalah Linux.  Contoh  open  source  software  adalah  FreeBSD.  Linux  yang  berlisensi  free software  tidak  dapat  diubah  menjadi  berlisensi  tidak  free  software,  sedangkan FreeBSD  yang  berlisensi  open  source  software  dapat  diubah  menjadi  tidak  open source.  FreeBSD  (open  source)  merupakan  salah  satu  dasar  untuk  membuat Mac  OSX  (tidak  open  source).  http://www.opensource.org/licenses  memuat  jenisjenis  lisensi  open  source.   Mulai  tahun  1994-1995,  server-server  di  Institut  Teknologi  Bandung  (ITB)  mulai menggunakan  FreeBSD  sebagai  sistem  operasinya.  FreeBSD  merupakan  sistem operasi  open  source  dan  tangguh  untuk  keamanan  jaringan  maupun  server. Tetapi  kemudian  para  administrator  jaringan  di  Computer  Network  Research Group  (CNRG)  ITB  lebih  menyukai  laptop  Mac  dengan  sistem  operasi  Mac  OS  X yang  berbasis  BSD  daripada  sistem  operasi  lain.  Istilah  open  source  (kode program  terbuka)  sendiri  baru  dipopulerkan  tahun  1998.  Namun,  sejarah  piranti lunak  open  source  sendiri  bisa  ditarik  jauh  ke  belakang  semenjak  kultur  hacker berkembang  di  laboratorium-laboratorium  komputer  di  universitas-universitas Amerika  seperti  Stanford  University,  University  of  California  Berkeley  dan  Massachusetts  Institute  of  Technology  (MIT)  pada tahun  1960  -  1970-an. Awalnya  tumbuh  dari  suatu  komunitas  pemrogram  yang  berjumlah  kecil  namun sangat  erat  dimana  mereka  biasa  bertukar  kode  program,  dan  stiap  orang  dapat memodifikasi  program  yang  dibuat  orang  lain  sesuai  dengan  kepentingannya. Hasil  modifikasinya juga  mereka  sebarkan  ke  komunitas  tersebut. Perkembangan  di  atas  antara  lain  dipelopori  oleh  Richard  Stallman  dan  kawankawannya  yang  mengembangkan  banyak  aplikasi  di  komputer  DEC  PDP-10. Awal  tahun  1980-an  komunitas  hacker  di  MIT  dan  universitas-universitas  lain tersebut  bubar  karena  DEC  menghentikan  PDP-10.  Akibatnya  banyak  aplikasi yang  dikembangkan  di  PDP-10  menjadi  banyak  yang  kadaluarsa.  Pengganti PDP-10,  seperti  VAX  dan  68020,  memiliki  sistem  operasi  sendiri,  dan  tidak  ada satupun  piranti  lunak  bebas.  Pengguna  harus  menanda-tangani  nondisclosure agreement  untuk  bisa  mendapatkan  aplikasi  yang  bisa  dijalankan  di  sistemsistem  operasi  ini. Karena  itulah  pada  Januari  1984  Richard  Stallman  keluar  dari  MIT,  agar  MIT tidak  dapat  mengklaim  piranti-piranti  lunak  yang  dikembangkannya.  Tahun  1985 beliau  mendirikan  organisasi  nirlaba  Free  Software  Foundation.  Tujuan  utama organisasi  ini  adalah  untuk  mengembangkan  sistem  operasi.  Dengan  FSF Stallman  telah  mengembangkan  berbagai  piranti  lunak  :  gcc  (pengompilasi  C), gdb  (debugger,  Emacs (editor  teks)  dan  perkakas-perkakas  lainnya,  yang  dikenal dengan  peranti  lunak  GNU.  Akan  tetapi  Stallman  dan  FSFnya  hingga  sekarang belum  berhasil  mengembangkan  suatu  kernel  sistem  operasi  yang  menjadi  target utamanya.  Ada  beberapa  penyebab  kegagalannya,  salah  satunya  yang mendasar  adalah  sistem  operasi  tersebut  dikembangkan  oleh  sekelompok  kecil pengembang,  dan  tidak  melibatkan  komunitas  yang  lebih  luas  dalam pengembangannya.   Pada  tahun  1991,  seorang  mahasiswa  S2  Universitas  Helsinki,  Finlandia  mulai mengembangkan  suatu  sistem  operasi  yang  disebutnya  Linux.  Dalam pengembangannya  Linus  Torvalds  melempar  kode  program  dari  Linux  ke komunitas  terbuka  untuk  dikembangkan  bersama.  Komunitas  Linux  terus berkembang  dimana  kemudian  akhirnya  melahirkan  distribusi-distribusi  Linux yang  berbeda  tetapi  mempunyai  pondasi  yang  sama  yaitu kernel  Linux  dan  librari GNU  glibc  seperti  RedHat,  SuSE,  Mandrake,  Slackware,  Debian  dan  lainnya. Beberapa  dari  distribusi  di  atas  ada  yang  bertahan  dan  besar,  bahkan  sampai menghasilkan  distro  turunan,  contohnya  adalah  Distro  Debian  GNU/Linux.  Distro ini  telah  menghasilkan  puluhan  distro  anak,  antara  lain  Ubuntu,  Knoppix, Xandros,  dan lainnya.   Free  Software  Foundation  (FSF)  selain  perangkat  lunak  adalah  lisensi  GPL (GNU  public  License),  dimana  lisensi  ini  memberi  kebebasan  bagi  penggunanya untuk  menggunakan  dan  melihat  kode  program,  memodifikasi  dan  mendistribusi ulang  peranti  lunak  tersebut  dan  juga  jaminan  kebebasan  untuk  menjadikan  hasil modifikasi  tersebut  tetap  bebas  didistribusikan.  Linus  Torvalds  juga menggunakan  lisensi  ini  dalam  pengembangan  dasar  Linux.  
Seiring  dengan  semakin  stabilnya  rilis  dari  distribusi  Linux,  semakin  meningkat juga  minat  terhadap  peranti  lunak  yang  bebas  untuk  di  sharing  seperti  Linux  dan GNU  tersebut,  juga  meningkatkan  kebutuhan  untuk  mendefinisikan  jenis  peranti lunak  tersebut.   Akan  tetapi  teminologi  ―free‖  yang  dimaksud  oleh  FSF  menimbulkan  banyak persepsi  dari  tiap  orang.  Sebagian  mengartikan  kebebasan  sebagaimana  yang dimaksud  dalam  GPL,  dan  sebagian  lagi  mengartikan  untuk  arti  gratis  dalam ekonomi.  Para  eksekutif  di  dunia  bisnis  juga merasa khawatir  karena  keberadaan perangkat  lunak  gratis  dianggap  aneh.  Kondisi  ini  mendorong  munculnya terminologi  ―open  source‖  dalam  tahun  1998,  yang  juga mendorong  terbentuknya OSI  (Open  Source  Initiative)  suatu  organisasi  nirlaba  yang  mendorong pemasyarakatan  dan  penyatuan  ―Open  Source‖,  yang  diinisiasi  oleh  Eric Distribution BLAG Dragora GNU/Linux Dyne:bolic Raymond  dan  timnya.

Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Powered by Blogger.