Wednesday, April 12, 2017

riteria Penjadwalan

Algoritma  penjadwalan  CPU  yang  berbeda  akan  memiliki  perbedaan  properti. Untuk  memilih  algoritma  ini  harus  dipertimbangkan  dulu  properti-properti algoritma  tersebut.  Ada  beberapa  kriteria  yang  digunakan  untuk  melakukan pembandingan  algoritma  penjadwalan  CPU,  antara lain:
1.  CPU  utilization.  Diharapkan  agar  CPU  selalu  dalam  keadaan  sibuk.  Utilitas CPU  dinyatakan  dalam  bentuk  prosen  yaitu  0-100%.  Namun  dalam kenyataannya hanya berkisar  antara  40-90%.
2.  Throughput.  Adalah  banyaknya  proses  yang  selesai  dikerjakan  dalam  satu satuan waktu.
3.  Turnaround  time.  Banyaknya  waktu  yang  diperlukan  untuk  mengeksekusi proses,  dari  mulai  menunggu  untuk  meminta  tempat  di  memori  utama, menunggu di  ready  queue,  eksekusi  oleh  CPU,  dan  mengerjakan  I/O.
4.  Waiting  time.  Waktu  yang  diperlukan  oleh  suatu  proses  untuk  menunggu  di ready  queue.  Waiting  time  ini  tidak  mempengaruhi  eksekusi  proses  dan penggunaan  I/O.
5.  Response  time.  Waktu  yang  dibutuhkan  oleh  suatu  proses  dari  minta  dilayani hingga ada  respon pertama yang  menanggapi  permintaan  tersebut.
6.  Fairness.  Meyakinkan  bahwa  tiap-tiap  proses  akan  mendapatkan  pembagian waktupenggunaan CPU  secara  terbuka  (fair).
Dispathcer
Dispatcher  adalah  suatu  modul  yang  akan  memberikan  kontrol  pada  CPU terhadap  penyeleksian  proses  yang  dilakukan  selama  short-term  scheduling. Fungsi-fungsi  yang terkandung di  dalamnya meliputi:
a.  Switching  context;
b.  Switching  ke  user-mode;
c.  Melompat  ke  lokasi  tertentu  pada  user  program  untuk  memulai  program. Waktu  yang  diperlukan  oleh  dispatcher  untuk  menghentikan  suatu  proses  dan memulai  untuk  menjalankan  proses  yang lainnya disebut  dispatch  latency.

Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Powered by Blogger.