Saturday, October 8, 2016

Booting Komputer

Booting
Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang
menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan
komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras (
hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi
dengan pengguna (user).
Tahap-Tahap Terjadinya Proses Booting
Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah
bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS
sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem
operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang
terpasang atau terhubung pada komputer. Dalam beberapa sistem, terdapat
bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader
Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.
Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting
adalah sebagai berikut:
Pertama :
Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang
dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu
mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat
tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS.
Kedua :
Setelah kegiatan pertama, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST),
yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus prosesor mencari BIOS
milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Setelah
itu, Video Card di inisalisasi.
Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki
BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan
jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk.
Kemudian, prosesor mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu
mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.
Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
 MBR (Master Boot Record)
adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector
pertama hardisk, MBR meload suatu program bernama NTLDR ke dalam
memori.
 NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model”
(bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian
membaca file BOOT.INI.
 Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan
menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk
menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka
tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
 Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam
memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan
semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware
ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke
NTLDR.
 NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada
step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder
System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah
program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel”.
 NTOSKRNL kemudian menangani proses boot selanjutnya. Langkah
pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian
NTOSKRNL me-load semua file yang dibutuhkan untuk membuat “core”
sistem operasi windows xp.
 Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu
konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu
hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila
hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default
profile.
 Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows
kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang
terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan
“Welcome To Windows XP boot screen”.
 Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara
otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.
Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis,
yaitu:
 Cold Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan
komputer dengan menekan tombol switch power. Cold Booting mendaur
ulang akses memori komputer secara acak sekaligus juga menghapus
virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
 Warm Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan
mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya
terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari
sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa
harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset,
atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi
Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekanCtrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Warmboot ini dapat
dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
 Soft Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
 Hard Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara
dipaksa.
 ReBoot
Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh
beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa
lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.

Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Blog Archive

Powered by Blogger.

Blog Archive