Thursday, October 6, 2016

Tata letak komponen komputer (konfigurasi mother board)

Konfigurasi Motherboard
Konfigurasi motherboard, dikenal juga sebagai pengaturan sistem hardware,
adalah hal yang sangat penting. Konfigurasi motherboard membutuhkan hal-hal
berikut:
• memasang CPU
• memasang heat sink dan kipas
• memasang RAM
• menghubungkan kabel power supply pada konektor listrik motherboard dan
sambungkan berbagai konektor lainnya pada switch (pengatur) yang tepat
serta lampu status pada panel depan case.
• Mengeset BIOS sistem
Mengkonfigurasi Konektor
Mengetahui peta lokasi memungkinkan konfigurasi motherboard yang tepat
untuk konfigurasi (penyusunan/pengaturan) case dan lampu motherboard pada
bagian depan panel case, yang juga disebut bezel atau faceplate (lempengan
muka). Untuk pengaturan disket, selalu ingat bahwa garis berwarna pada kabel
data adalah pin 1. Konektor yang lebih modern sebagian besar ‘dikunci’ dengan
sebuah pin yang hilang ataupun konektor yang tersumbat, sehingga tidak
mungkin melakukan kesalahan dalam pemasangan.
Mengkonfigurasi BIOS
Chip ROM BIOS dan Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS, dieja
“see-moss”) berisi software yang mengatur dan merekam konfigurasi master
untuk keseluruhan komponen dalam sistem, termasuk juga yang berada pada
motherboard dan seperangkat chip logis. BIOS memiliki interface (antarmuka)
khusus yang dapat diakses setelah uji diagnosa POST dijalankan. BIOS
mengeset komponen-komponen lain seperti halnya tipe hard drive, CD-ROM,
dan setting floppy. Interface BIOS dapat dijalankan dengan keyboard, atau
berupa gambar yang digerakkan dengan mouse.
Mengkonfigurasi Prosesor
Motherboard harus dikonfigurasi berdasarkan frekuensi processor yang akan
dipasang. Pengaturan ini berbeda untuk setiap tipe motherboard dan prosesor.
Semua spesifikasi berasal dari pabrik dan dapat ditemukan pada buku petunjuk
yang disertakan bersama dengan produk. Secara khusus, buku panduan
motherboard akan menjelaskan bagaimana CPU dengan frekuensi bus
dihubungkan. Pastikan bahwa CPU yang digunakan mendukung kecepatan bus
serta kecepatan clock CPU.
Jumper
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung)
sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan
pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan
elektrik seperti motherboard komputer.Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyeting perlengkapan
komputer sesuai dengan keperluan. Pada saat ini penyettingan lewat Jumper
sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini
sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit
komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.
1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3
kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset
CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting
Awal/Pabrik).
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini,
hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya
diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang
terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap
Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.
3. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak
dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya
processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x.
Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada
keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA
onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3
kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard
nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang
dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting
apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara.
Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Jika
pengguna mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di
casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkan sebuah
jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10,
sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk.
6. Jumper USB Power
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper
ini terdiri dari 3 kaki/pin. Jika tidak dipasang, maka USB anda tidak akan
berfungsi. Jika di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau
pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak
akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis
Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan
DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan
setting jumper memory.
8. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada
harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah akan
dijadikan Master atau Slave.
Hal ini penting di perhatikan melakukan tandem (penggabungan harddisk dengan
harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-
sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu
yang satu harus menjadi Master dan yang satu menjadi Slave.

Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Blog Archive

Powered by Blogger.

Blog Archive