Beep code merupakan hasil dari tes awal hardware yang dilakukan oleh
bios komputer yang disebut POST.Power-on self-test (POST) adalah tes yang di
lakukan oleh bios komputer pada waktu pertama kali menyala untuk memastikan
semua perangkat keras berfungsi dengan benar dan memenuhi persaratan
minimum sistem sebelum memulai sisa proses booting.Setiap pabrikan komputer
mempunyai tampilan dan bios yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan
keinginan masing-masing pabrikan.
Monday, October 31, 2016
Rangkuman
Rangkuman
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri
dari kode program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi
dasar pada sistem komputer. Fungsi BIOS menjalankan program uji peralatan
dasar dan kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. Hal penting pada
tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot sistem
ditampilkan.
Konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component Interconnect
(PCI) berisi pengaturan fitur yang berguna untuk mengatur sistem bus I/O dan
alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan peralatan PCI PnP. Password berfungsi
untuk menambah keamanan sistem jaringan. Administrator sistem mengatur
password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen sistem. Ada dua
pilihan keluar dari BIOS yaitu exit without saving setup Save and exit setup.
Rangkuman
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri
dari kode program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi
dasar pada sistem komputer. Fungsi BIOS menjalankan program uji peralatan
dasar dan kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. Hal penting pada
tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot sistem
ditampilkan.
Konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component Interconnect
(PCI) berisi pengaturan fitur yang berguna untuk mengatur sistem bus I/O dan
alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan peralatan PCI PnP. Password berfungsi
untuk menambah keamanan sistem jaringan. Administrator sistem mengatur
password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen sistem. Ada dua
pilihan keluar dari BIOS yaitu exit without saving setup Save and exit setup.
Rangkuman
Untuk membantu menciptakan keamanan, efisiensi lingkungan kerja ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah ruang kerja yang
memadai, tingkat kelembaban yang ada, meja kerja dan kondisi dari ruang kerja
yang bebas dari debu dan gangguan listrik. Selain itu terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam rangka melindungi diri dan komputer dari hal – hal
yang membahayakan. Diantaranya dari bahaya kebakaran akibat gangguan
listrik dan juga bahaya banjir.
Rangkuman
etelah semua komponen dan bagian telah terpasang pada case, proses
berikutnya adalah pemeriksaan konektor. Pemeriksaan dilakukan untuk
memastikan bahwa semua indikator pin 1 pada kabel cocok dengan semua
indikator pin pada soket. Bila sambungan tampak tidak benar, tekan dengan hati-
hati untuk menempatkannya. Komponen tambahan dapat dipasang pada sistem
setelah boot up pertama. Hal ini untuk memastikan komputer bekerja sesuai
dengan harapan sebelum melakukan penambahan hardware baru.
Langkah yang paling akhir sebelum menyalakan listrik adalah
menghubungkan peralatan dasar input and output (I/O) yang diperlukan
komputer.
Rangkuman
Video card adalah kartu tambahan yang harus dipasang sebelum
melakukan booting PC untuk pertama kalinya. Alat ini penting untuk
menampilkan informasi vital yang diperlukan untuk mengkonfigurasi BIOS
selama proses boot pertama. Beberapa motherboard memiliki video built-in. Bila
ini terjadi, CMOS perlu di-disabled untuk memasang sebuah video card
eksternal. Video built-in yang tidak di-disable akan menyebabkan konflik pada
sistem.
Rangkuman
Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang dilakukan setelah
motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat dipasang adalah
untuk power, turbo, dan hard drive. Pengunci dan speaker merupakan dua kabel
pengantar penting lainnya dan biasanya disambungkan bersamaan dengan LED.
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer, dilanjutkan
dengan memasang kabel power supply yang tepat. Dalam pemasangan drive,
lebih mudah mengkonfigurasi drive-drive sebelum dipasang kedalam case
komputer karena pengaturan jumper membutuhkan ruangan yang lebih luas.
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan DVD player dengan
pengatur pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata ribbon, seperti
halnya floppy drive. Papan sirkuit dan chip logis yang digunakan setiap drive
didesain untuk menerima daya sebesar +5v.
Rangkuman
Ada dua interface utama tipe-tipe CPU yang ada. Yaitu yang
menggunakan tipe socket dan tipe slot. Sangat penting untuk mengetahui voltase
yang digunakan agar tepat sesuai dengan kemampuan prosesor. Sebagian
besar CPU sangat spesifik mengenai kemampuan penerimaan jumlah voltase
tertentu. Voltase CPU bervariasi antara 1.8V dan 3.5V.
Ada dua macam modul memory yang digunakan pada sebagian besar
PC. Yaitu kartu memori dua sisi dengan 168 pin (dual inline memory module /
DIMM) dan kartu memori satu sisi dengan 72 pin (Single Inline Memory Module /
SIMM).
Mikroprosesor menghasilkan banyak panas yang dapat menyebabkan
permasalahan pada sistem. Cara untuk membuang panas dari prosesor adalah
menggunakan heat sink dan kipas pendingin.
Rangkuman
Ketika merakit komputer, perlu membuat daftar untuk semua bahan -
bahan dan bagian-bagian yang akan digunakan. Selain itu juga perlu dibuat
inventarisasi terhadap semua komponen pendukung yang akan digunakan dalam
proses perakitan.
Rangkuman
Untuk membantu menciptakan keamanan, efisiensi lingkungan kerja ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah ruang kerja yang
memadai, tingkat kelembaban yang ada, meja kerja dan kondisi dari ruang kerja
yang bebas dari debu dan gangguan listrik. Selain itu terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam rangka melindungi diri dan komputer dari hal – hal
yang membahayakan. Diantaranya dari bahaya kebakaran akibat gangguan
listrik dan juga bahaya banjir.
Rangkuman Bab 10
Beberapa bahan yang harus disiapkan dalam merakit sebuah PC
diantaranya Casing dan Power Supply, Mainboard dengan buku petunjuknya,
Prosessor, Memory (RAM), Video Graphic Adapter, Hard disk (HDD), Floppy disk
drive (FDD), CD-ROM, Monitor, Keyboard, Mouse, Kabel data HDD, FDD & CD-
ROM, Kabel power ke Power Supply dan Monitor. Selain itu juga dibutuhkan
perangkat lunak agar komputer yang dirakit bisa lebih optimal.
Rangkuman Bab 9
Seorang teknisi memiliki set alat yang memuat berbagai jenis obeng
berkepala datar dan berkepala Phillips, driver mur, tang berhidung jarum, tang
pemotong lurus atau diagonal, kaca untuk membantu melihat di tempat-tempat
yang sempit dan lampu senter. Selain itu juga terdapat DMM dapat digunakan
untuk menguji suppliespower, voltase dan polaritas DC/AC, daya tahan, diode,
kelanjutan, kabel coaxial, sekring, dan baterai.
d. Tugas : Peralatan Perakitan.
Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelom
Rangkuman Bab 8
Case atau casing dibuat dalam berbagai faktor bentuk. Faktor bentuk
terbaru, dan satu yang paling sering ditemui, adalah ATX. Faktor bentuk ATX
didesain dengan pergerakan udara yang lebih baik dan akses yang lebih mudah
untuk komponen-komponen umum.
Power supply sangat penting untuk dipahami karena alat ini menyediakan
tenaga listrik bagi semua komponen di dalam unit sistem. Ada dua perbedaan
besar antara model power supply AT dengan model power supply ATX. Power
supply ATX memiliki dua konektor listrik motherboard model 6-pin, P8/P9,
sementara power supply ATX menggunakan satu konektor listrik 20-pin, P1.
Rangkuman Bab 7
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector
(penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau
memutus hubungan pada suatu sirkuit.Fungsi Jumper ini dalam komputer
digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan
keperluan.Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard,
Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu
Rangkuman Bab 6
Motherboard adalah saraf pusat (otak) dalam sistem komputer. Semua
hal dalam sistem yang terhubung dalam komputer, dikontrol atau dikendalikan
oleh motherboard untuk berkomunikasi dengan peranti yang lainnya dalam
sistem.Sistem board biasanya merupakan tempat dari beberapa komponen
berikut ini: CPU , Circuit pengontrol, Bus/adapter, RAM , Slot ekspansi untuk
board tambahan, port untuk peranti ekternal, Complementary Metal-Oxide
Semiconductor (CMOS, dibaca C moss), Read Only memory (ROM) lainnya, chip
BIOS, support chip yang memiliki fungsi yang bervariasi.
Chipset motherboard menentukan kompatibilitas (kesesuaian) dari
motherboard dengan beberapa komponen sistem lainnya yang sangat vital. Hal
ini juga akan menentukan performa dan keterbatasan motherboard.
Slot Ekspansi juga dikenal dengan nama soket. Semua komputer memiliki slot
ekspansi yang membuat peranti tambahan dapat dihubungkan ke dalam
komputer. Peranti tersebut termasuk kartu video, kartu I/O, dan kartu suara
(sound card).
Rangkuman Bab 5
Media penyimpan data adalah alat yang digunakan untuk menyimpan
data atau program dimana data yang disimpan tersebut dapat dibaca kembali
untuk diproses oleh komputer.Beberapa peralatan yang termasuk media
penyimpan diantaranya adalah memori.Fungsi memori adalah sebagai media
penyimpan sementara sebelum data disimpan permanen di hardisk. Selain itu
terdapat media penyimpan yang lain, diantaranya : harddisk, compact disk (CD),
USB, dan lain – lain.
Rangkuman Bab 4
Proses merupakan instruksi atau perintah yang dikerjakan oleh komputer
untuk menjalankan operasi data serta operasi aritmatik dan logika yang dilakukan
pada data. Pemrosesan data dalam sebuah perangkat komputer dikerjakan oleh
CPU (Central Processing Unit/ Unit Pengolah Pusat).Dalam motherboard, CPU
memiliki sirkuit tunggal terintegrasi (single integrated circuit) yang dinamakan
mikroprosesor. CPU juga memiliki dua komponen dasar, unit kontrol dan
Arithmetic/ Logical Unit (ALU).
Tiga faktor yang menentukan seberapa besar informasi dapat di proses
:ukuran bus internal, ukuran bus address, kecepatan rating prosesor. Di dalam
komputer juga terdapat komponen pendingin yang berguna untuk mengatur suhu
dan juga mencegah overheat pada perangkat komputer.
Rangkuman Bab 3
Perangkat output merupakan perangkat keras komputer yang digunakan
untuk mengkomunikasikan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna. Beberapa jenis peralatan yang termasuk media output
diantaranya monitor, printer, proyektor, plotter.
Rangkuman Bab 2
Perangkat input komputer ( perangkat masukan atau input devices)
adalah perangkat yang digunakan untuk memasukkan data - data dan
memberikan perintah pada komputer untuk digunakan pada proses lebih lanjut.
Contoh alat yang berfungsi sebagai media input diantaranya keyboard, mouse,
mikrofon,joystick, dll
Rangkuman Bab 1
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah teknologi informasi.
Perkembangan komputer dibedakan sebelum tahun 1940 dan sesudah tahun
1940. Sebelum tahun 1940, peralatan komputer atau alat hitung masih
sederhana. Setelah tahun 1940, komputer sudah menggunakan tabung vacum
dan transistor sebagai komponen utama yang digunakan untuk meningkatkan
performa dari komputer tersebut.
Saturday, October 8, 2016
PERAKITAN KOMPUTER
PERAKITAN KOMPUTERPerakitan Komputer yaitu, merangkai semua komponen komponen computer untuk menjadisebuah PC yang siap digunakan. Salah satu perangkst computer yang harus dirangkai adalah klomponen pada motherboard. Komponen motherboard dapat dijelaskan sebagai berikut :Motherboard adalah pusat pengendali yang mengatur kerja dari semua komponenl yang terpasang padanya.Mengatur pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.Lalu lintas data semuanya diatur oleh motherboard, mulai dari peranti peyimpanan (harddisk, CD-ROM), peranti masukan data (keyboard, mouse, scanner), atau printer untuk mencetak.Pada akhir tahun 1980-an dan selama dekade1990-an, pasar prosesor untuk PC didominasi oleh Intel. Ada beberapa perusahaan prosesoruntuk PC, tetapi pengaruh mereka kalah jauhdibanding Intel. Lagi pula rata-rata prosesor buatan mereka masih mengambil desain x86 buatan Intel juga.Mulai akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000,kondisi tersebut berubah. Pasar prosesor tidak lagi terlalu tergantung pada Intel, karena pesaing mereka, AMD, mengeluarkan prosesor K6-2 dan Athlon yang ternyata mampu bersaing dengan prosesor buatan Intel. Dan di tahun itu pula sebuah industri penghasil chipset asal Taiwan, VIA Technologies, juga telah mampu membuat chipset yang berkualitas dan berharga murah. Para produsen motherboard tidak lagitergantung pada Intel untuk merancang dan membuat motherboard mereka, sehingga perkembangan teknologi dan desain motherboard mengalami peningkatan yang sangat pesat.Selain itu, demam overclocking juga turut menyumbangkan peranan dalam perkembangan dunia motherboard. Para produsen motherboard berlomba-lomba mengeluarkan motherboard yang dirancang mampu memberikan tingkat overclock yang tinggi, tapi tetap mampu menjaga kestabilan sistem. Pokoknya, kalau ada motherboard yang tidak bisa digunakan untuk meng-overclock prosesor dan memori, maka hampir dapat dipastikan motherboard tersebut kurang laku di pasaran.Motherboard komputer, khususnya motherboard komputer PC disusun atas berbagai komponen yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem computer. Komponen-komponen yang umumnya ada dalam sebuah motherboard adalah:1.Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat dimana prosesor dipasang. Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja.2.Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama komputer. Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantungsistem yang digunakannya.3.Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.4.Southbridge, sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal lainnya.5.Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA generasi terbaru.6.Slot PCI Express x1, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card) lainnya selain kartu VGA.7.Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express.8.Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untu memasang kartu atau card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.9.BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi dari sebuah motherboard.10.Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS.11.Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru. PortSATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem komputer.12.Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA.13.Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan mediaremovableatau media penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.14.Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang casing atau wadah komputer PC. Port atau colokan yang biasanya ada di belakang casing komputer PCadalah:1.Port PS/2 Mouse, untuk menghubungkan mouse dengan komputer.2.Port PS/2 Keyboard, untuk memasang keyboard.3.Port Paralel, untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan lebar data delapan bit. Biasanya digunakan untuk memasang printer sebelum generasi USB.4.Port Serial, digunakan untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial. Namun saat ini jarangdigunakan.5.Port SPDIF, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan periferalaudio seperti home theatre.6.Port Firewire, untuk menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau streaming video.7.Port RJ45, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan LAN.8.Port USB, digunakan untuk antarmuka dengan periferal atau peralatan eksternal generasi baru yang menggantikan port paralel dan Serial.9.Port Audio, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon, line-in danline-out.
Jenis Sistem Operasi
1) Pengertian dan Jenis Sistem Operasi Komputer
Sistem operasi (Operation System) adalah perangkat lunak (software) yang
mengatur semua sumber daya dalam komputer. Sumber daya ini dapat berupa
perangkat keras (hardware) maupun program aplikasi. Sistem operasi dapat juga
didefenisikan sebagai kumpulan dari beberapa perintah atau instruksi dari
program pengendalian komputer yang sudah dibuat oleh pabrik komputer.
Sistem operasi bagaikan nyawa bagi komputer. Tanpa sistem operasi, kinerja
komputer akan kacau. Komputer tidak akan dapat mengerjakan tugas yang kita
berikan dengan lancar. Sistem operasi terdiri atas perangkat lunak yang
berfungsi untuk mengendalikan sistem komputer.
Secara garis besar, tugas sistem operasi yaitu;
a) Sebagai penghubung antara pengguna dan program aplikasi. Sistem
operasi juga bertugas sebagai penghubung antara pengguna komputer
dan program-program yang ada dalam komputer.Itulah mengapa perintah
yang diberikan pengguna dapat dimengerti komputer;
b) Sebagai tempat meletakkan program aplikasi. Sistem operasi juga
berperan sebagai tempat “menanamkan” program aplikasi. Sebagai
contoh, suatu komputer menggunakan sistem operasi Microsoft Windows
8. Agar komputer dapat digunakan membuat gambar, kita perlu
menambahkan program aplikasi misalnya Adobe Photoshop. Nah, Adobe
Photoshop ini tidak dapat diinstall jika belum ada sistem operasi di dalam
komputer;
c) Mengatur sistem kerja dalam komputer.
Sistem kerja komputer akan kacau jika tidak ada sistem operasi.Pada saat ini
penggunaan komputer bersifat multitasking (digunakan untuk berbagai keperluan
dalam satu saat). Misalnya kita menggunakan komputer untuk membuka internet
sekaligus mendengarkan lagu. Nah, jika tidak ada pengaturan atau pembagian
sumber daya, kinerja komputer akan kacau.
2) Jenis sistem operasi
Sistem operasi yang digunakan untuk sistem komputer umum termasuk
komputer personal terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1. Keluarga Microsoft Windows – sistem operasi meliputi antara lain ialah
Windows Desktop Environment berbasis MS-DOS (versi 1.x hingga versi
3.x), berbasis GUI Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME).
Sistem operasi berbasis Windows NT seperti Windows NT 3.x, Windows
NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, windows
server 2008, windows server 2008 R2, Windows Home Server Windows
Vista, Windows 7 (Seven) yang dirilis pada tahun 2009, Windows 8 yang
dirilis pada Oktober 2012 dan Windows Orient yang akan dirilis pada
tahun 2014. Keluarga Windows CE seperti windows CE 1.0-CE 6.0 dan
Windows Mobile.
2. Keluarga Unix. Sistem operasi ini menggunakan antarmuka sistem
operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software
Distribution), GNU/Linux, debian, red hat, SUSE, Ubuntu, Zeath OS
(berbasis kernel linux yang dimodifikasi.). MacOS/X (berbasis kernel BSD
yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
Sistem operasi keluarga unix lainnya seperti AIX, Amiga OS, DragonFly
BSD, Free BSD, GNU, HP-UX, IRIX,Linux, LynxOS, MINIX, NetBSD,OpenBSD, OS X, Plan 9, QNX, Research UNIX, SCO OpenServer,
Solaris, UNIX System V, Tru64 UNIX, UnixWare,
3. Keluaraga Mac OS. Sistem operasi ini dikeluarkan oleh industri komputer
Apple yang disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi ini antara lain
ialah Public Beta (Kodiak), Mac OS X 10.0 (Cheetah), Mac OS X 10.1
(Puma), Mac OS X 10.2 (Jaguar), Mac OS X 10.3 (Panther), Mac OS X
10.4 (Tiger), Mac OS X 10.5 (Leopard), Mac OS X 10.6 (Snow Leopard),
Mac OS X 10.7 (Lion), Mac OS X 10.8 (Mountain Lion). Berbasis Server :
OpenStep, Raphsody, Mac OS X Server 1.0, berbasis Mobile: iOS. Awal
tahun 2007 dikeluarkan versi 10.5 (Leopard). Tahun 2011 diluncurkan
versi 10.7 (lion). Sistem tersebut menggunakan interface TEXT (DOS,
POSIX, LINUX), dan GUI (Graphical User Interface) seperti MS Windows
dan LINUX (berbasis TEXT dan berbasis GUI).
3) Perkembangan sistem operasi windows
Microsoft Windows adalah Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Microsoft
Corporation yang menggunakan antar muka berbasis grafis atau dikenal dengan
nama GUI (Graphical User Interface).
a) MS-Dos
Ms-Dos (Microsoft Disk Operating System) adalah Sistem Operasi yang
berbasiskan teks dan Command-Line interpreter. Windows Versi pertama,
Windows Graphic Environmnet 1.0 merupakan perangkat lunak yang bekerja
atas arsitekstur 16-Bit dan bukan merupakan Sistem Operasi dan berjalan atas MS-DOS sendiri sebenarnya dibuat oleh perusahaan pembuat komputer Seattle
Computer Products kemudian direkrut oleh Microsoft yang selanjutnya dibeli
lisensinya. MS-DOS dirilis pertama kali pada tahun 1981, dan seiring dengan
waktu, Microsoft pun meluncurkan versi yang lebih baru dari MS-DOS. Tidak
kurang hingga delapan kali Microsoft meluncurkan versi baru MS-DOS dari tahun
1981 hingga Microsoft menghentikan dukungan MS-DOS pada tahun 2000.
b) Microsoft Windows (windows 1.x – windows 3.x)
Microsoft Windows 1.0 merupakan versi pertama sistem operasi dalam dunia
sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) yang dibuat oleh
Microsoft Corporation . Versi ini sebenarnya diluncurkan pertama kali pada
tanggal 10 November 1983[2], tapi tidak pernah keluar ke pasar publik sebelum
bulan November 1985, karena banyaknya hambatan yang terjadi ketika
pengembangan berlangsung.
Microsoft Windows 2.0 merupakan versi kedua dari sistem operasi berbasis
graphical user interface (GUI) buatan Microsoft Corporation, yang dirilis pada 9
Desember 1987. Sistem ini diluncurkan untuk melengkapi kekurangan ragam
aplikasi pada Windows 1.0.
Windows 3.0 memiliki kemampuan dukungan kartu grafis SVGA atau XGA dan
juga icon. Microsoft menyediakan SDK (Software Development Kit) sehingga
para developer piranti lunak dapat mengembangkan aplikasi agar mampu
berjalan di Windows 3.0 ini. Sistem ini mengenalkan Virtual Device Driver (VXD)
yang berguna untuk meminimalisasi ketergantungan setiap driver pada
perangkat keras tertentu. Sistem ini berevolusi menjadi Windows 3.1 yang
mengenalkan fitur Multimedia dan True Type Font. Sistem ini memudahkan End-
User karena adanya fitur Drag and Drop. Windows versi 3.0 ini berkembang
menjadi Windows 3.11 yang mendukung aplikasi NetWorking.
c) Windows 95 – windows ME
Windows 95 diperkenalkan pada tanggal 14 Agustus 1995. Sistem operasi
ini memiliki GUI yang lebih menarik dan atraktif, menggunakan rancangan menu
"Start", menu inovatif untuk mengakses grup program (pengganti Program
Manager) mendukung penamaan berkas yang panjang.
d) Windows 98
Windows 98 dikeluarkan oleh Microsoft pada 25 Juni 1998. Windows 98 sudah
mendukung VGA berbasis AGP, serta mendukung media penyimpanan ringkas
seperti USB, diperkenalkannya NAT untuk berbagi koneksi Internet dan
digantikannya Virtual Device Driver dengan Windows Driver Model. Ada juga
beberapa fitur tambahan berupa aplikasi Microsoft Office dan Internet Explorer
versi 5. Windows 98 juga sudah memiliki kemampuan-kemampuan untuk
memainkan Game dan menjalankan aplikasi Multimedia.
e) Windows NT 3.xx – 4.xx
Windows NT sebagai pengganti windows ME mendukung arsitekrtur x86
(80×86), Intel IA64 dan AMD64 (x64) dan grafis 32-Bit. Windows NT dibangun
dari pengembangan IBM OS/2 dan banyak digunakan dalam jaringan komputer.
Windows NT juga memperkenalkan File System NTFS yang lebih baik dari FAT
maupun FAT-32.
f) Windows 2000.
Windows 2000 (atau Windows NT 5.0 build 2159) adalah sebuah versi sistem
operasi Windows yang merupakan versi pengembangan dari Windows NT versi
4.0 yang di dikeluarkan oleh Microsoft tanggal 17 Februari 2000 di Amerika
Serikat. Windows 2000 mempunyai banyak fitur tambahan diantaranya : 1)
Active Directory yang baru, 2) Image Preview, 3) Plug and Play dan Windows
Driver Model yang lebih baik performanya dibanding sebelumnya.
4) Browser Explorer yang baru, yaitu Internet Explorer 5.0. 5) Mendukung untuk
Microsoft DirectX dan Open GL (Windows NT 4.0 hanya mendukung akselerasi
OpenGL), 6) Windows Media Player 6.4 terintegrasi (dapat diinstalasikan di
Windows NT 4.0. 7)Terminal Service yang telah terintegrasi.
8) Plug And Play yang lebih canggih, sehingga memasang hardware tertentu
dapat langsung berjalan tanpa harus melalui proses restart, 9) Menggunakan
driver untuk hardware berbasis Windows Driver Model atau dikenal juga dengan
WDM. 10) Dukungan manajemen daya lebih baik, yaitu ACPI (Advanced
Configuration and Power Interface) yang dapat menghemat daya.
g) Windows XP.
Windows XP menawarkan banyak perubahan, fitur dan performa, berbasis grafis
digunakan pada komputer pribadi, desktop bisnis, laptop, dan pusat media.
Windows XP pertama kali dirilis pada 25 Oktober 2001, 400 juta salinan instalasi digunakan pada Januari 2006. Windows XP tersedia dalam berbagai macam
edisi, antara lain ialah :
Windows XP Home Edition ditargetkan untuk pengguna pribadi.
Windows XP Professional menawarkan fitur tambahan seperti dukungan
untuk domain Windows Server dan dua prosesor fisik, dan ditargetkan
untuk pasar power user, bisnis dan perusahaan klien.
Windows XP Media Center Edition memiliki fitur multimedia tambahan yang
menawarkan kemampuan untuk merekam dan menonton acara TV, melihat
film DVD, dan mendengarkan musik.
Windows XP Tablet PC Edition didesain khusus untuk platform PC Tablet,
yakni sebuah komputer pribadi yang menggunakan stylus.
Windows XP profesional 64-bit Edition untuk prosesor berarsitektur IA-64
(Itanium)
Windows XP Professional x64 Edition untuk prosesor berarsitektur x86-64.
Windows XP Starter Edition yang dijual di beberapa negara berkembang.
Windows XP Embedded, sebuah versi Windows XP Professional yang
dikurangi segala fiturnya di sana sini untuk pasar tertentu.
h) Windows server 2003
Banyak sekali fitur yang ditawarkan pada Windows Server 2003. Fitur windows
server 2003 edisi standar antara lain ialah platform .Net, fiitur Domain Controller
Server, PKI (Public Key Infrastructure) Server, Domain Name System (DNS),
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Windows Internet Name Service (WINS), Microsoft IIS, Windows Terminal Services, Mendukung pembagian
beban jaringan Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau
application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server,
SQL Server, atau aplikasi lainnya). Windows Server 2003 memiliki nama kode
Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Windows Server 2003
terdiri atas beberapa edisi atau produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:
Windows Server 2003 Enterprise
Windows Server 2003 Datacenter
Windows Server 2003 Web Edition.
Windows Small Business Server 2003 (Windows SBS)
Windows Storage Server 2003.
Windows Server 2003 Standard Edition.
i) Windows Vista
Windows Vista diluncurkan 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30
Januari 2007 untuk pengguna pribadi. Windows Vista lebih mengutamakan
interface atau penampilan grafis antarmuka dibandingkan dengan performa,
Fitur-fiturnya antara lain AERO, Sidebar, tingkat keamanan lebih baik dari pada
Windows XP. Windows Vista menggunakan Firewall with Advanced Security,
Windows Defender, Parental Control, User Account Control (UAC), BitLocker
Drive Encryption, ASLR. Windows Vista menggunakan IPv6, DirectX versi
terbaru, dan arsitekstur 64-Bit. Windows vista mempunyai beberapa versi: yaitu:
Windows Vista Starter.
Windows Vista Home Basic.
Windows Vista Home Premium
Windows Vista Business.
Windows Vista Enterprise.
Windows Vista Ultimate
j) Windows 7
Windows 7 merupakan gabungan Windows XP dan Windows Vista, Windows 7
memiliki performa yang lebih baik dari Windows Vista. Windows 7 dirilis untuk pabrikan komputer pada 22 Juli 2009 dan dirilis untuk publik pada 22 Oktober
2009. Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan
tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras
komputer yang kompatibel dengan Windows VistaWindows 7 lebih fokus pada
dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar (Superbar), penggunaan
sistem jaringan pribadi bernama HomeGroup dan peningkatan performa.
Windows 7 memiliki 6 versi yang sama dengan Windows Vista. Hanya saja ada
perbedaan nama, jika Windows Vista memiliki versi Business maka pada
Windows 7 versi tersebut dinamakan Professional.
Windows 7 Ultimate
Windows 7 Professional
Windows 7 Enterprise
Windows 7 Home Premium
Windows 7 Home Basic
Windows 7 Starter
k) Windows 8
Windows 8 adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, serangkaian
Microsoft secara resmi merilis Windows 8 pada 26 Oktober 2012. Versi
percobaan Windows 8 berupa Consumer Preview dan Release Preview. Pada
tanggal 26 Juni 2013, Microsoft merilis versi Uji Coba dari Windows 8.1
(sebelumnya dikenal sebagai Windows Blue), Sistem operasi ini diproduksi oleh
Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan
bisnis, laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC pusat media. Sistem operasi ini
menggunakan mikroprosesor ARM selain mikroprosesor x86 tradisional buatan
Intel dan AMD. Antarmuka penggunanya diubah agar mampu digunakan pada
peralatan layar sentuh selain mouse dan keyboard, sehingga Windows 8 di
desain untuk perangkat tablet sentuh. Windows 8 mempunyai beberapa edisi
atau versi antara lain adalah sebagai berikut :
Windows 8, setara dengan Windows 7 Starter, Home Basic, Home Premium.
Windows 8 Pro, setara dengan Windows 7 Professional.
Windows 8 Enterprise, setara dengan Windows 7 Enterprise dan Ultimate.
Windows 8 RT, versi Windows khusus untuk perangkat berprosesor ARM.
Windows 8.1
Pengujian Hasil Perakitan Komputer
Pengecekan perangkat input, proses, output dan media penyimpanan pada
BIOS
Untuk mengetahui sejauh mana perangkat komputer berfungsi dengan baik,
dapat dilihat pada BIOS.
a. Perangkat input
Meliputi keyboard dan mouse,apabila keyboard mengalami masalah akan
ada konfirmasi pada layar post,keyboard error/not detect atau kita tidak bisa
menekan tompol F2/DEL untuk masuk ke menu bios.Bila hal tersebut terjadi
maka bisa dipastikan keyboard rusak/pemasangan terminal keyboard kurang tepat.
Untuk mouse pengecekan pada bios hanya bisa dilakukan pada pada bios
type uefibios yang sudah support mouse apabila mouse rusak,kita tidak bisa
mengerakkan pointer untuk membantu proses setting pada bios.
b. Perangkat Proses
Pengecekan perangkat proses pada Bios biasanya berjalan secara otomatis
pada waktu POST mulai bekerja,apabila ada kesalahan perangkat,hasilnya akan
ditampilkan pada monitor,berikut contoh gambar informasi perangkat proses
pada POST:
Dari informasi hasil POST di atas dapat kita simpulkan beberapa hal yaitu: Type
prosesor adalah Intel Core 2 Quad Q9300 2.50 GHz dan terdeteksi dengan
baik,Memory sebesar 2Gb juga terdeteksi dengan baik,serta hardisk dan dvd rom
yang masing masing bisa dikenali pada waktu POST.Untuk Pengecekan
Temperatur CPU komputer dan fan speed bisa dilakukan setelah masuk bios.
c. Perangkat output
Untuk perangkat output pada bios adalah monitor apabila gambar
tidak tampil pada monitor,berarti ada kesalahan pada pemasangan
vga/memory atau monitor itu sendiri yang rusak.
Pengujian Hasil Perakitan Komputer
1) Pengertian beep code bios
Beep code merupakan hasil dari tes awal hardware yang dilakukan oleh bios
komputer yang disebut POST.Power-on self-test (POST) adalah tes yang di
lakukan oleh bios komputer pada waktu pertama kali menyala untuk memastikan
semua perangkat keras berfungsi dengan benar dan memenuhi persaratan
minimum sistem sebelum memulai sisa proses booting. Jika komputer berhasil
melakukan POST akan mengeluarkan suara beep tunggal (beberapa produsen
komputer BIOS mungkin berbunyi beep dua kali) sebagai tanda komputer mulai
menyala dengan normal. Namun, jika komputer gagal melakukan POST,
komputer tidak berbunyi beep sama sekali atau menghasilkan bunyi beep
dengan kode tertentu, yang bisa memberitahu sumber masalah kepada penguna Komputer.Setiap Komputer memiliki tampilan POST BIOS yang berbeda , tergantung
jenis BIOS yang digunakan pada motherboard. Kadang POST BIOS ini tidak
muncul di layar, tetapi diganti logo merek komputer. Dengan men-disable
tampilan logo (dari dalam BIOS ), maka POST BIOS akan tampil di layar.
2) Jenis beep code POST bios dan artinya
Bunyi beep code pada setiap komputer berbeda-beda tergantung pabrikan
komputer dan jenis bios yang dipakai,produsen bios secara umum ada 4
produsen yaitu AMI BIOS,AWARD BIOS,IBM BIOS,PHONIX BIOS serta MAC
BIOS untuk komputer pruduksi Apple yang mengunakan sistem operasi
macintosh.Berikut ini beberapa tabel beep code dari masing masing produsen
bios dan arti dari beep code tersebut untuk memudahkan menemukan penyebab
kerusakan pada sebuah komputer .
AMI bios beep code
Berikut adalah kode Beep AMI BIOS yang dapat terjadi. Namun, karena berbagai
produsen komputer yang berbeda mengunakan BIOS ini, beep code mungkin
bervariasi.
Gambar 88.kode Beep AMI BIOS
AWARD bios beep code
Berikut adalah kode Beep AWARD BIOS yang dapat terjadi. Namun, karena
berbagai produsen komputer yang berbeda mengunakan BIOS ini, beep code
mungkin bervariasi.
Gambar 89. Kode Beep AWARD BIOS
Kode beep Pengertian
1 bunyi beep pendek DRAM refresh failure
2 bunyi beep pendek Parity circuit failure
3 bunyi beep pendek Base 64K RAM failure
4 bunyi beep pendek System timer failure
5 bunyi beep pendek Process failure
6 bunyi beep pendek Keyboard controller Gate A20 error
7 bunyi beep pendek Virtual mode exception error
8 bunyi beep pendek Display memory Read/Write test failure
9 bunyi beep pendek ROM BIOS checksum failure
10 bunyi beep pendek CMOS shutdown Read/Write error
11 bunyi beep pendek Cache Memory error
1 bunyi beep panjang, 3 beep pendek Conventional/Extended memory failure
1 bunyi beep panjang, 8 beep pendek Display/Retrace test failed
Kode beep Keterangan
1 beep panjang, 2 beep pendek mengindikasikan terjadi kesalahan pada video dan
bios tidak dapat mendeteksi komponen video
untuk menampilkan informasi pada monitor
bunyi beep lainnya mengindikasikan terjadi kesalahan memory
Jika terjadi kesalahan hardware lainnya, bios akan menampilkan pesan pada monitor
IBM bios beep kode
Dibawah ini merupakan tabel beep code ibm bios yang dapat terjadi.Namun,
karena banyaknya model yang diproduksi mengunakan bios ini, beep code
mungkin bervariasi.
Gambar 90. Tabel Beep Kode ibm bios
Kode beep Keterangan
tidak ada bunyi beep Tidak ada tegangan power supply,Memory
Card,VGA card,Sound Card,LAN Card ada yang
longar/belum terpasang dengan benar, hubung
singkat.
1 beep pendek Normal POST, Komputer booting dengan baik
2 beep pendek terjadi kesalahan POST,error kode ditampilkan di
monitor
beep terus menerus Tidak ada tegangan power supply,Memory
Card,VGA card,Sound Card,LAN Card ada yang
longar/belum terpasang dengan benar, hubung
singkat.
beep pendek berulang Tidak ada tegangan power supply,Memory
Card,VGA card,Sound Card,LAN Card ada yang
longar/belum terpasang dengan benar, hubung
singkat.
1 beep panjang dan 1 beep pendek Mengidentifikasikan ada masalah pada
motherboard
1 beep panjang dan 2 beep pendek Masalah pada VGA (bagian video CGA/mono)
1 beep panjang dan 3 beep pendek Masalah pada VGA (bagian video EGA)
3 beep panjang Masalah pada Keyboard atau keyboard card
1 beep, monitor blank/tampilan salah masalah pada VGA/Bagian jalur Video.
Phoenix bios beep kode
Dibawah ini merupakan tabel beep code Phoenix bios versi Q3.07 atau 4.x
Kode beep Keterangan
1-1-1-3 Verify Real Mode.
1-1-2-1 Get CPU Type.
1-1-2-3 Initialize system hardware.
1-1-3-1 Initialize chipset registers with initial POST values.
1-1-3-2 Set in POST flag.
1-1-3-3 Initialize CPU registers.
1-1-4-1 Initialize cache to initial POST values.
1-1-4-3 Initialize I/O.
1-2-1-1 Initialize Power Management.
1-2-1-2 Load alternate registers with initial POST values.
1-2-1-3 Jump to UserPatch0.
1-2-2-1 Initialize keyboard controller.
1-2-2-3 BIOS ROM checksum.
1-2-3-1 8254 timer initialization.
1-2-3-3 8237 DMA controller initialization.
1-2-4-1 Reset Programmable Interrupt Controller.
1-3-1-1 Test DRAM refresh.
1-3-1-3 Test 8742 Keyboard Controller.
1-3-2-1 Set ES segment to register to 4 GB.
1-3-3-1 28 Autosize DRAM.
1-3-3-3 Clear 512K base RAM.
1-3-4-1 Test 512 base address lines.
1-3-4-3 Test 512K base memory.
1-4-1-3 Test CPU bus-clock frequency.
1-4-2-4 Reinitialize the chipset.
1-4-3-1 Shadow system BIOS ROM.
1-4-3-2 Reinitialize the cache.
1-4-3-3 Autosize cache.
1-4-4-1 Configure advanced chipset registers.
1-4-4-2 Load alternate registers with CMOS values.
2-1-1-1 Set Initial CPU speed.
2-1-1-3 Initialize interrupt vectors.
2-1-2-1 Initialize BIOS interrupts.
2-1-2-3 Check ROM copyright notice.
2-1-2-4 Initialize manager for PCI Options ROMs.
2-1-3-1 Check video configuration against CMOS.
2-1-3-2 Initialize PCI bus and devices.
2-1-3-3 Initialize all video adapters in system.
2-1-4-1 Shadow video BIOS ROM.
2-1-4-3 Display copyright notice.
2-2-1-1 Display CPU Type and speed.
2-2-1-3 Test keyboard.
2-2-2-1 Set key click if enabled.
2-2-2-3 56 Enable keyboard.
2-2-3-1 Test for unexpected interrupts.
2-2-3-3 Display prompt Press F2 to enter SETUP.
2-2-4-1 Test RAM between 512 and 640k.
2-3-1-1 Test expanded memory.
2-3-1-3 Test extended memory address lines.
2-3-2-1 Jump to UserPatch1.
2-3-2-3 Configure advanced cache registers.
2-3-3-1 Enable external and CPU caches.
2-3-3-3 Display external cache size.
2-3-4-1 Display shadow message.
2-3-4-3 Display non-disposable segments.
2-4-1-1 Display error messages.
2-4-1-3 Check for configuration errors.
2-4-2-1 Test real-time clock.
2-4-2-3 Check for keyboard errors
2-4-4-1 Set up hardware interrupts vectors.
2-4-4-3 Test coprocessor if present.
3-1-1-1 Disable onboard I/O ports.
3-1-1-3 Detect and install external RS232 ports.
3-1-2-1 Detect and install external parallel ports.
3-1-2-3 Re-initialize onboard I/O ports.
3-1-3-1 Initialize BIOS Data Area.
3-1-3-3 Initialize Extended BIOS Data Area.
3-1-4-1 Initialize floppy controller.
3-2-1-1 Initialize hard disk controller.
3-2-1-2 Initialize local bus hard disk controller.
3-2-1-3 Jump to UserPatch2.
3-2-2-1 Disable A20 address line.
3-2-2-3 Clear huge ES segment register.
3-2-3-1 Search for option ROMs.
3-2-3-3 Shadow option ROMs.
3-2-4-1 Set up Power Management.
3-2-4-3 Enable hardware interrupts.
3-3-1-1 Set time of day.
3-3-1-3 Check key lock.
3-3-3-1 Erase F2 prompt.
3-3-3-3 Scan for F2 key stroke.
3-3-4-1 Enter SETUP.
3-3-4-3 Clear in POST flag.
3-4-1-1 Check for errors
3-4-1-3 POST done - prepare to boot operating system.
3-4-2-1 One beep.
3-4-2-3 Check password (optional).
3-4-3-1 Clear global descriptor table.
3-4-4-1 Clear parity checkers.
3-4-4-3 Clear screen (optional).
3-4-4-4 Check virus and backup reminders.
4-1-1-1 Try to boot with INT 19.
4-2-1-1 Interrupt handler error.
4-2-1-3 Unknown interrupt error.
4-2-2-1 Pending interrupt error.
4-2-2-3 Initialize option ROM error.
4-2-3-1 Shutdown error.
4-2-3-3 Extended Block Move.
4-2-4-1 Shutdown 10 error.
4-3-1-3 Initialize the chipset.
4-3-1-4 Initialize refresh counter.
4-3-2-1 Check for Forced Flash.
4-3-2-2 Check HW status of ROM.
4-3-2-3 BIOS ROM is OK.
4-3-2-4 Do a complete RAM test.
4-3-3-1 Do OEM initialization.
4-3-3-2 Initialize interrupt controller.
4-3-3-3 Read in bootstrap code.
4-3-3-4 Initialize all vectors.
4-3-4-1 Boot the Flash program.
4-3-4-2 Initialize the boot device.
4-3-4-3 Boot code was read OK.
Kode beep Keterangan
dua nada beep berbeda logic board atau SCSI bus bermasalah
nada start, hardisk berputar, monitor
blank/tidak ada tampilan
vga/video controller bermasalah
tidak ada beep logic board bermasalah
beep nada tinggi, 4 beep nada tinggi SIMM bermasalah.
Fixed Disk Detection
Fixed Disk Detection
Dari layar setup CMOS standar yang sebelumnya, terdapat pengaturan tentang
fitur “Hard Disks”, terdapat seting AUTO yang secara otomatis mendeteksi
geometri hard drive. Pada saat-saat tertentu fitur ini tidak bekerja dengan hard
drive IDE tertentu. Pilihan IDE HDD Auto Detection digunakan dalam kondisi
tersebut. Menu ini memungkinkan anda menjalankan program IDE auto-detection
secara manual dan memilih auto-detection untuk setiap drive pada jalur
pengontrol. BIOS kemudian memindai dan melaporan parameter drive yang bisa
diterima atau ditolak. Parameter drive apapun yang bisa diterima dimasukkan ke
dalam setup Standard CMOS.
Seperti biasanya, fitur “Reset Configuration Data” adalah mode penyelamatan
untuk mereset bagian ini menjadi default dan mengembalikan pada fungsi
konfigurasi yang terakhir kali dikenali sebelum reboot. Instruksi untuk
mengkonfigurasi setiap fitur dijelaskan lebih detail pada buku manual.Password screen dan the load setup default screen
Password berfungsi untuk menambah keamanan sistem jaringan. Administrator
sistem mengatur password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen
sistem.
User Password
Pilihan ini memungkinkan penginstalan password yang dapat mencegah
sistem melakukan booting kecuali password yang benar dimasukkan.
Pilihan ini juga mencegah akses menuju BIOS, mengurangi kemungkinan
orang lain merubah setup BIOS komputer. Pilihan ini sangat berguna
ketika melakukan boot-up komputer ada pertama kali. Disarankan untuk
mengikuti instruksi layar dan password pada buku panduan motherboard
bagi user.
Supervisor Password
Fitur ini secara normal digunakan hanya pada institusi besar dimana
seting BIOS tetap distandarkan oleh personel pendukung komputer.
Setelah diset, setup BIOS komputer ini akan terkunci dengan master
password yang hanya diketahui oleh administrator jaringan atau orang
yang ditunjuk administrator. Instruksi mengenai opsi ini dapat dibaca pada
buku panduan motherboard.
Bila tidak ada password yang diperlukan namun ternyata layar ini tiba-tiba
muncul, lakukan langkah-langkah berikut untuk berpindah menuju layar
berikutnya:
Ketika muncul perintah password, tekan tombol Enter tanpa memasukkan
password.
Pada layar kedua yang bertuliskan “Password Disabled”, tekan
sembarang tombol untuk kembali pada layar utama setup.
Tampilan Load Setup Defaults
Tampilan Load Setup Defaults mereset seting BIOS menjadi seting default. Fitur
ini tidak akan mempengaruhi seting pada layar Standar Setup CMOS karena
merupakan persyaratan minimum untuk memfungsikan sistem. Ketika
mengkonfigurasi sistem untuk pertama kali dan ditemukan masalah, metode ini
bisa digunakan untuk mengembalikan sistem menjadi seting default.
Informasi tambahan mengenai fitur ini dapat ditemukan pada panduan
motherboard.
Pilihan keluar BIOS
Sebagai tambahan untuk keluar dari BIOS, pilihan yang disediakan untuk
menyimpan atau mengacuhkan perubahan apapun dan melanjutkan bekerja
terdapat di dalam utiliti. Pilihan lain pada layar ‘exit’ adalah Load System
Defaults. Sistem default akan membuat seting BIOS kembali pada seting dasar
yang merupakan setingan awal pabrik.
Ada dua pilihan keluar dari BIOS :
exit without saving setup
Pilihan pertama digunakan untuk keluar dari program setup BIOS tanpa
menyimpan perubahan seting apapun yang dilakukan pada sistem.
save and exit setup.
Save and exit setup digunakan untuk keluar dari program setup BIOS dan
menyimpan perubahan pada chip CMOS. Walaupun disediakan shortcut
untuk melakukan perintah ini, selalu gunakan fitur exit untuk menghindari
kehilangan yang tidak diharapkan pada masukan modifikasi setup.
Ketika keluar dan menyimpan seting, komputer akan melakukan restart
berdasarkan konfigurasi yang baru. Start up disk dapat dimasukkan agar sistem
melakukan boot pada command prompt. Hard drive kini dapat dipartisi sebagai
persiapan untuk menginstal sistem operasi.
Konfigurasi BIOS dan CMOS
Apakah BIOS?
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri dari
kode program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi dasar
pada sistem komputer. Dengan kata lain, BIOS berisi software yang diperlukan
untuk menguji hardware saat dinyalakan, me-load sistem operasi, dan
mendukung transfer data antara komponen hardware.
Langkah terakhir konfigurasi komputer yang baru dirakit adalah melakukan setup
BIOS. Caranya adalah dengan masuk ke menu setup BIOS selama proses boot
up dengan mengikuti instruksi pada layar. Misalnya dengan menekan tombol F2.
Gambar dibawah ini menunjukkan sistem yang memasuki setup setelah
menekan F2.
Evolusi BIOS
Standar desain dasar sistem BIOS awalnya dikembangkan oleh IBM Corporation
untuk digunakan pada sistem komputer XT dan AT di awal tahun 1980-an.
Sayangnya, BIOS IBM hanya bekerja untuk hardware IBM. Oleh karena itu,
pabrik lainnya yang membuat “klon” dari sistem tersebut harus mampu menjamin
kompatibilitas komputer dengan standar IBM. Kloning menjadi penting dengan
tujuan untuk menjamin software aplikasi komputer yang dikembangkan untuk
sistem IBM mampu berjalan pada sistem mereka juga. Di akhir tahun 1980-an,
hanya sedikit perusahaan yang berhasil mengembangkan BIOS yang kompatibel
sehingga dapat digunakan oleh perusahaan lainnya. Tiga perusahaan yang
mendominasi pasar BIOS:
Phoenix Technologies, Ltd. (Phoenix)
American Megatrends, Inc. (AMI)
Award Software, Inc. (Award)
Fungsi BIOS
Fungsi BIOS sangat sederhana. BIOS pertama-tama menjalankan program uji
peralatan dasar dan kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. BIOS
sistem dan informasi yang diperlukan untuk konfigurasi tersebut disimpan dalam
sebuah chip Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS). CMOS
adalah chip penyimpanan dengan sumber daya baterai yang terletak pada board
sistem. Chip CMOS memiliki memori yang dapat ditulis ulang sehingga
memungkinkan upgrade BIOS.
Konfigurasi BIOS
Ketika mengeset komputer untuk pertama kali, perlu memulai fungsi CMOS
Configuration Setup. Seperti disebutkan pada bagian yang sebelumnya,
komputer memeriksa CMOS untuk mengetahui apa tipe pilihan yang terinstal
pada sistem. Sistem BIOS memberikan akses atas informasi konfigurasi melalui
fungsi CMOS Setup. Cukup tekan tombol yang tepat, tergantung pada sistem
yang digunakan, selama bagian pembukaan boot untuk melakukan akses atas
BIOS. Umumnya, di awal proses startup, BIOS menempatkan sebuah prompt
pada layar untuk memberi tahu pengguna bahwa fungsi CMOS Setup dapat
diakses dengan menekan tombol khusus, atau kombinasi tombol tertentu. Catat
bahwa tombol-tombol, atau kombinasi tombol, digunakan untuk mengakses
menu setup dapat berbeda antara satu pabrik BIOS dengan yang lain, dan
kadangkala dari satu versi BIOS dengan yang lain.
Tampilan Setup CMOS standar
Instruksi setup CMOS dapat diperoleh pada buku panduan motherboard yang
digunakan. Salah satu tampilan setup konfigurasi tertentu Melalui tampilan ini, nilai konfigurasi yang diinginkan dapat dimasukkan kedalam
registrasi CMOS. Kursor pada tampilan dapat dipindahkan dari satu item menuju
item yang lain menggunakan tombol kontrol kursor pada keyboard. Tampilan
setup CMOS yang standar meliputi parameter operasi dasar yang perlu diatur
agar sistem berjalan baik. Fitur BIOS ini cukup umum bagi semua PC.
Data yang biasa dikonfigurasi antara lain tanggal, waktu, hard disk, drive A, drive
B, video dan halt on (berhenti). Setiap item ini akan dijelaskan pada daftar
berikut:
Drive A: dan Drive B:
Dua bagian ini mengidentifikasi tipe dari floppy disk drive menggunakan
pilihan yang ada. Misalnya di sini, hanya ada satu drive, sebuah floppy
drive 3.5 in. High Densitiy 1.44-MB. Kosong untuk Drive B: karena tidak
ada yang terpasang.
Video
Bagian ini mengidentifikasi video adapter. Pilihan yang ada disini sangat
terbatas dan pilihan EGA/VGA telah menjadi standar sejak 1990.
Sementara VGA, SVGA, atau lainnya yang lebih canggih, semua video
adapter keluaran setelah 1990 akan mendukung perintah dasar VGA
pada BIOS yang telah dibangun dalam sistem BIOS.
Halt On
Ini adalah bidang yang paling akhir dapat diisi definisinya oleh user dalam
layar standar CMOS. Pilihan di sini menyediakan respon sistem tertentu
atas kesalahan-kesalahan. Dengan begitu permasalahan kesalahan
dapat dilaporkan sebelum data hilang.
Sebagai tambahan, kotak infomasi pada bagian sudut kanan bawah layar
memiliki tampilan yang dapat didefinisikan oleh non-user yang memberi informasi
atas konfigurasi memori total pada sistem.
Tampilan setup fitur BIOS dan fitur chipset
Fungsi ini menyediakan fitur lebih canggih (advanced) untuk mengatur kegiatan
sistem. Tampilan setup ini adalah tempat dimana sistem hardware dapat diatur
untuk meningkatkan performa. Fitur disable dan enable untuk advanced
troubleshooting juga dapat digunakan. Kecuali ada alasan tertentu untuk
merubahnya, fitur tersebut sebaiknya dibiarkan pada setingan defaultnya.
Hal penting pada tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot
sistem ditampilkan. Sebagai contoh, pada sistem yang lebih baru lebih baik
melakukan boot dari hard drive atau CD-ROM daripada dari floppy drive 3.5 in.
Seperti dilakukan pada sistem yang lebih lama.
Chipset Feature Setup
Pada materi sebelumnya disebutkan bahwa chipset mengatur memori, sistem
cache, prosesor, dan bus I/O. Karena kecenderungan untuk men-disable
pengaturan ini, maka pilihan pertama fitur ini adalah Automatic Configuration dengan seting default diaktifkan. Disarankan pilihan default dibiarkan pada posisi
Enabled kecuali ada alasan bagus untuk melakukan disable. Fitur sisanya tidak
dikonfigurasi secara otomatis.
Power management
Bagian ini membicarakan mengenai manajemen energi atau power management.
Seperti pada layar setup lainnya, instruksi pada lingkungan ini dapat ditemukan
pada bagian yang berhubungan pada panduan motherboard. Gunakan fitur
seting yang terdapat pada tampilan Power Management Setup.
Fitur ini digunakan untuk mengatur pilihan power management untuk peralatan di
dalam komputer. Fitur ini dapat di-enable untuk mengatur peralatan yang akan
diatur menjadi mode sleep atau suspend. Namun, hati-hati bahwa beberapa
software aplikasi dan sistem operasi mungkin tidak sesuai dengan komponen
yang dimatikan, dimana software mungkin tidak mengenali peralatan dengan
semestinya. Bila hal ini terjadi fitur power management dapat di-disabled.
PnP/PCI Configuration Setup
Tampilan konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component
Interconnect (PCI) berisi pengaturan fitur yang berguna untuk mengatur sistem
bus I/O dan alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan peralatan PCI PnP.
Agar PnP berjalan, alat atau adapter harus dipasang, didukung oleh BIOS dan
sistem operasi.
Satu fitur yang penting pada bagian ini adalah seting “Resource Controlled By”.
Ketika diset default menjadi Automatic Configuration, BIOS akan secara otomatis
mengatur gangguan dan saluran akses memori langsung pada I/O bus untuk
peralatan PnP untuk menghindari konflik dengan legalitas apapun, non-PnP,
peralatan ISA. Terdapat catatan bahwa kadangkala IRQ atau DMA harus
ditentukan secara manual untuk papan PnP tambahan atau kartu adapter yang
tidak sesuai.Pada kasus ini, sumber tersebut harus dikeluarkan dari penanganan Bios.
Tampilan integrated peripheral dan fixed disk detection
Bagian ini akan membicarakan mengenai fitur setup BIOS yang digunakan untuk
mengkonfigurasi dukungan integrated peripheral. Integrated peripheral meliputi
peralatan seperti floppy onboard dan control hard drive, control USB, serial port,
paralel port, dan chip sound card.
Pada fitur ini diatur untuk semua peripheral pada mode Auto, dengan harapan
ketika digunakan, komputer mengizinkan BIOS mengelurakan perintah drive IDE
yang tepat untuk menentukan mode dukungan hard drive. Hal ini selalu menjadisaran pilihan. Fitur pengaturan USB digunakan untuk mengaktifkan (enable) atau
menonaktifkan (disable) chip pengonrol port USB pada motherboard.
STARTUP
Startup
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh secara hati-hati pasca perakitan,
boot pertama kadang masih dapat mengalami masalah. Bila hal ini terjadi,
tergantung pada langkah apakah bagian boot muncul,bisa jadi sudah tidak
memungkinkan untuk memasuki menu BIOS untuk mengkonfigurasi setup BIOS.
Bagian ini menjelaskan tugas penting yang dilakukan oleh power-on self test
(POST). POST memungkinkan troubleshooting atas berbagai permasalahan
yang sering terjadi.
Kapanpun sebuah komputer dinyalakan, sejumlah pengujian secara otomatis
dilakukan untuk memeriksa komponen primer dalam sistem, seperti CPU, ROM,
memori, dan sirkuit pendukung motherboard. Rutinitas yang melakukan fungsi ini
disebut POST. POST adalah sebuah diagnostik rutin pada hardware yang
dibangun ke dalam sistem BIOS. Fungsi dasar rutinitas POST adalah untuk
melihat apakah semua hardware yang diperlukan sistem untuk startup telah ada
dan segalanya berjalan baik sebelum memulai proses boot. Rutinitas POST
kemudian memastikan bahwa komputer sudah siap untuk memulai bagian boot.
POST juga menyediakan beberapa troubleshooting dasar untuk menentukan alat
apa yang gagal atau memiliki masalah awal selama pemeriksaan hardware prastartup.Post Errors and Troubleshooting
Rutinitas POST membuat pesan kesalahan atau peringatan bila menemukan
kegagalan komponen. Kode kesalahan POST akan membuat serangkaian bunyi
bib untuk menunjukkan kegagalan komponen hardware. Bila semua telah
terpasang dengan baik selama proses perakitan dan sistem baru tersebut
berfungsi normal, satu bunyi bib pendek biasanya terdengar setelah POST
selesai dilakukan. Bila masalah ditemukan/dideteksi, beberapa jumlah bib yang
berbeda akan terdengar, kadangkala dalam kombinasi antara bunyi pendek dan
panjang. Ada beberapa kode-kode utama yang tergantung-BIOS. Mereka
bervariasi tergantung pada pabrik pembuat BIOS dan bahkan antara versi BIOS
yang berbeda.
Kode bunyi bib dapat digunakan untuk memecahkan kegagalan hardware yang
timbul selama proses rutinitas POST. Walaupun rutinitas POST tidak terlalu teliti
dibandingkan dengan diagnostik berdasar-disket yang telah ada, ini adalah
barisan pertama pertahanan, terutama dalam mendeteksi permasalahan
motherboard yang berat. POST secara khusus mengeluarkan tiga macam
keluaran pesan (output message). Pesan-pesan ini termasuk kode audio, bib,
pesan tulisan pada layar, dan kode numerik heksadesimal yang dikirim menuju
sebuah alamat port I/O. POST secara umum melanjutkan permasalahan
sebelumnya yang tidak fatal, namun permasalahan yang fatal akan
menyebabkan POST menghentikan proses boot. Bila permasalahan tersebut
muncul lebih dini, sebelum driver apapun di-load pada monitor kemudian POST
akan memberikan sinyal mengenai masalah yang ada melalui bib. Bib
dikeluarkan melalui sistem speaker komputer. Sebaliknya, bila POST dan bagian
boot dapat melanjutkan hingga pada titik dimana sistem dapat menggunakan
sistem video untuk menampilkan pesan, maka sebuah pesan akan ditampilkan
pada layar. Pesan tersebut menunjukkan bahwa permasalahan muncul dan
kemungkinan penyebab-penyebabnya. Hal ini disebut sebagai kode kesalahan
visual. Pesan kesalahan ini umumnya dalam bentuk kode numerik, contohnya,
1790-Disk 0 Error.
Misalnya, panduan BIOS atau website pabrik akan membutuhkan konsultasi
untuk merencanakan bantuan mendekode beberapa kode kesalahan yang lebih
rinci. Gambar dibawah ini memberikan ringkasan akan kelompok umum kode
kesalahan visual yang sering ditemukan.
Permasalahan yang muncul selama POST umumnya disebabkan oleh
kesalahan konfigurasi atau pemasangan hardware. Jarang terjadi kegagalan
hardware yang sebenarnya. Kesalahan POST mungkin menunjukkan bahwa
listrik harus dimatikan dari sistem. Lepaskan steker sistem pada dinding, dan
dengan hati-hati periksa ulang komputer rakitan untuk meyakinkan bahwa satu
atau semua langkah-langkah pada daftar berikut telah dilakukan dengan benar:
Semua kabel terhubung dengan benar dan kokoh.
Semua driver telah terpasang dengan baik.
Seting konfigurasi setup CMOS/BIOS telah benar.
Seting jumper motherboard benar, bila diubah dari seting aslinya.
Tidak ada konflik peralatan.
Papan tambahan dan disk drive telah terpasang dengan benar.
Power supply telah diatur untuk memberikan masukan voltase yang
sesuai pada negara atau daerah pengguna.
Sebuah keyboard, monitor, dan mouse telah terpasang dengan baik.
Hard disk yang mampu melakukan boot telah terpasang dengan
semestinya.
BIOS yang digunakan adalah versi yang benar, mendukung drive yang
terpasang, dan telah memasukkan semua parameter dengan benar.
Floppy disk yang bisa melakukan boot telah ada pada drive A, bila
diperlukan.
Semua memori SIMM atau DIMM telah terpasang dengan benar.
Booting Komputer
Booting
Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang
menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan
komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras (
hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi
dengan pengguna (user).
Tahap-Tahap Terjadinya Proses Booting
Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah
bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS
sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem
operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang
terpasang atau terhubung pada komputer. Dalam beberapa sistem, terdapat
bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader
Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.
Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting
adalah sebagai berikut:
Pertama :
Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang
dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu
mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat
tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS.
Kedua :
Setelah kegiatan pertama, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST),
yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus prosesor mencari BIOS
milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Setelah
itu, Video Card di inisalisasi.
Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki
BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan
jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk.
Kemudian, prosesor mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu
mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.
Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
MBR (Master Boot Record)
adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector
pertama hardisk, MBR meload suatu program bernama NTLDR ke dalam
memori.
NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model”
(bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian
membaca file BOOT.INI.
Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan
menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk
menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka
tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam
memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan
semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware
ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke
NTLDR.
NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada
step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder
System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah
program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel”.
NTOSKRNL kemudian menangani proses boot selanjutnya. Langkah
pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian
NTOSKRNL me-load semua file yang dibutuhkan untuk membuat “core”
sistem operasi windows xp.
Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu
konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu
hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila
hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default
profile.
Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows
kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang
terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan
“Welcome To Windows XP boot screen”.
Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara
otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.
Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis,
yaitu:
Cold Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan
komputer dengan menekan tombol switch power. Cold Booting mendaur
ulang akses memori komputer secara acak sekaligus juga menghapus
virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
Warm Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan
mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya
terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari
sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa
harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset,
atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi
Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekanCtrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Warmboot ini dapat
dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
Soft Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
Hard Boot
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara
dipaksa.
ReBoot
Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh
beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa
lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.
Pemasangan konektor ke perangkat input dan output
Menyusun kembali case
Setelah semua komponen dan bagian telah terpasang pada case, kini adalah
saatnya untuk menyelesaikan proses perakitan PC.
Pertama, periksa kabel konektor.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa semua indikator pin 1 pada
kabel cocok dengan semua indikator pin pada soket. Kemudian, pastikan bahwa
semua hubungan kuat dan kokoh. Bila sambungan tampak tidak benar, tekan
dengan hati-hati untuk menempatkannya. Jangan memaksa sambungan apapun
karena pin dan papan sirkuit mudah bengkok dan pecah. Setelah seluruh kabel
terpasang dengan kuat, pastikan bahwa semua sekrup telah dikencangkan.
Sekrup tersebut harus kokoh, tapi tidak terlalu kencang. Yang terakhir, ketika
mengamankan case, pastikan tidak ada kabel atau kawat yang terjulur keluar
atau terjepit di antara bagian case.
Semua komponen tambahan dapat dipasang nanti pada sistem setelah boot up
pertama. Ini akan memastikan komputer dasar bekerja sesuai dengan harapan
sebelum melakukan penambahan hardware baru. Sediakan waktu tambahan
untuk memeriksa ulang semua pekerjaan sebelum menyalakan komputer untuk
pertama kali. Daftar berikut adalah daftar periksa pasca perakitan yang
digunakan sebelum menutup case.Pastikan bahwa semuanya telah termasuk di
dalam daftar sudah lengkap dan dilakukan dengan baik:
Semua kartu tambahan telah masuk sepenuhnya pada slot yang benar.
Kipas CPU telah disambungkan dengan listrik.
Saklar voltase 110/220 telah dikonfigurasi dengan benar.
Drive telah terhubung dengan listrik dengan baik.
Kabel ribbon terpasang dengan benar.
Tidak ada kabel yang terjulur masuk ke dalam kipas.
Seting voltase CPU telah dikonfigurasi dengan benar.
Saklar listrik dalam keadaan mati dan konektor power supply telah
tersambung dengan benar pada motherboard.
Semua sambungan telah cukup kencang.
Pin telah lurus.
Tutup komputer yang baru saja dirakit sebelum mengujinya untuk menghindari
kontak yang tidak disengaja dengan bagian dalam mesin saat mesin sedang
menyala karena pada saat ini sudah tidak ada grounding.
Menghubungkan keyboard, mouse, monitor, dan kabel listrik.
Langkah yang paling akhir sebelum menyalakan listrik adalah menghubungkan
peralatan dasar input and output (I/O) yang diperlukan komputer. Peralatan ini
dapat dihubungkan dengan berbagai urutan. Daftar berikut termasuk instruksi
untuk memasang alat-alat berikut:
Sambungkan keyboard pada bagian belakang case.
Model motherboard yang lebih lama menggunakan konektor 5-pin, namun
kebanyakan komputer menggunakan PS/2 port 6-pin. Kadangkala
konektor keyboard dan port memiliki kode warna untuk membedakannya
dengan yang digunakan untuk mouse.
Sambungkan mouse pada bagian belakang case.
Mouse adalah peralatan berikutnya yang disambungkan, biasanya
terletak di sisi kanan konektor keyboard untuk mouse PS/2. Ikuti kode
warna yang bisa dipakai. Bila berupa serial mouse, colokkan pada serial
port. Beberapa motherboard punya ports yang bernomor, dan bila mouse
adalah alat serial yang pertama pada sistem, masukkan pada serial port
nomor satu.
Sambung monitor.
Bila motherboard memiliki kemampuan video, titik hubung akan dekat
dengan konektor mouse dan keyboard. Bila motherboard memilki sebuah
kartu adapter video, masukkan monitor pada konektor yang terletak pada
kartu. Karena konektor tersebut cukup besar, umumnya memiliki dua
sekrup untuk menahannya pada tempatnya. Putar bagian atas sekrup
hingga koneksi kokoh.
Power Supply Utama.
Pasang kabel listrik AC pada bagian belakang power supply dan ujung
lainnya pada stop kontak di dinding. Bila ada saklar pada bagian
belakang power supply, nyalakan juga. Ini tidak selalu menyalakan
kompuer karena ini hanyalah sakelar listrik utama untuk power supply.
Pemasangan kartu video, kartu suara dan kartu jaringan
Langkah-langkah pemasangan Video Card
Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah pemasangan video card.
Video card .Video card adalah satu-satunya kartu tambahan yang harus dipasang sebelum
melakukan booting PC untuk pertama kalinya. Alat ini penting untuk
menampilkan informasi vital yang diperlukan untuk mengkonfigurasi BIOS
selama proses boot pertama. Semua kartu bisa dipasang setelah komputer telah
siap dan digunakan.
Pemasangan video card memiliki empat langkah:
Langkah 1
Tempatkan tipe slot tambahan yang sesuai dengan video card. AGP digunakan
oleh motherboard ATX yang baru sementara ISA dan PCI digunakan pada board
yang lebih lama.
Langkah 2
Pilih masukan slot yang sesuai dengan slot yang ada pada motherboard.
Beberapa case memiliki masukan yang ditekan keluar sementara masukan yang
lain disekrup pada tempatnya.
Langkah 3
Masukkan video card ke dalam slot dengan meluruskan pin dan dengan hati-hati
tekan bergantian bagian depan dan belakang papan hingga semua pin masuk
pada posisinya. Kartu ISA yang lebih lama akan lebih sulit untuk dimasukkan
karena lebih panjang. Ketika menekan kartu ke dalam slot, coba untuk tidak
membengkokkan motherboard. Kadangkala perlu untuk meletakkan tangan di
bawahnya untuk menekan board yang melengkung. Pastikan telah melakukan
groundcase dengan benar.
Langkah 4
Setelah card dipasang, kuatkan dengan menggunakan sekrup, jangan lupa untuk
memeriksa semua pekerjaan.
Langkah-langkah umum ini dapat digunakan untuk memasang kartu tambahan
lainnya seperti modem card, atau sound card.
MENYAMBUNG HARD DRIVE,CD-ROM DAN DVD
Menyambung Hard Drive, CD-ROM dan DVD
Langkah berikut akan menjelaskan mengenai cara menghubungkan hard drive ,
CD-ROM, dan DVE player menuju motherboard.
Langkah 1
Identifikasi dua kabel ribbon IDE 40-pin yang akan tersambung dengan
hard drive dan CD-ROM. Kabel ini lebih lebar daripada kabel floppy dan
tidak memiliki lilitan pada salah satu ujungnya.
Langkah 2
Pasang satu ujung dengan kabel konektor pada bagian belakang
konektor hard drive dan satu ujung kabel kedua dengan bagian belakang
CD-ROM. CD-ROM mungkin harus digeser keluar beberapa inci untuk
keperluan ini. Kedua kabel konektor berkunci. Pastikan pin 1 dengan
tepat segaris pada kabel dan konektor drive. Ujung kabel dengan jarak
yang lebih panjang umumnya dihubungkan dengan motherboard.
Langkah 3
Pasang ujung lain yang bebas pada kabel hard drive pada pengatur IDE
no.1, IDE primer, pada motherboard. Pasang ujung kabel CD-ROM pada
pengatur IDE no.2, IDE sekunder, pada motherboard. Pastikan pin 1 tiap
kabel segaris dengan pin 1 untuk tiap interface pengatur yang dimaksud.
Pemasangan hard drive dan CD-ROM pada sambungan IDE yang
berbeda dapat meningkatkan performa.
Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan semua kabel konektor telah diposisikan
dengan tepat, tidak ada pin yang salah tempat, dan semua pin 1 sejajar.
Menghubungkan kabel listrik pada floppy drive, hard drive, dan CD-ROM
Konektor kabel drive lebih kecil dari power supply yang menyediakan sumber
tenaga bagi floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player. Kabel konektor
memiliki colokan female 4 pin yang akan tersambung dengan konektor 4 pin
pada bagian belakang tiap drive. Pin keluar (pin-out) atau skema kabel memiliki
kode warna untuk identifikasi voltase kabel yang tepat.
Kebutuhan Voltase Sumber Daya
Dua voltase sumber daya dibutuhkan untuk menjalankan drive tersebut. Papan
sirkuit dan chip logis yang digunakan setiap drive didesain untuk menerima daya
sebesar +5v. Motor drive menggunkaan daya sebesar +12v.
Menghubungkan Drive
Konektor memiliki kunci yang hanya bisa dimasuki dalam satu arah. Ini
mempermudah pemasangan kabel listrik untuk drive. Periksa konektor yang
tepat yang akan menjadi penghubung pada drive yang dimaksud, sebagaimana
dijelaskan berikut ini:
Floppy drive
Identifikasi konektor yang tepat yang terdapat pada drive 3.5 in. Konektor
ini umumnya berupa konektor yang paling kecil keluar dari power supply.
Tekan konektor dengan hati-hati. Untuk menguatkan hubungan jangan
menggoyang ke depan dan belakang.
Hard drive, CD-ROM, DVD
Kenali konektor listrik yang digunakan untuk drive ini. Yaitu yang lebih
besar daripada yang dibutuhkan untuk floppy, dan kadangkala tertulis P1,
P2, P3, dan seterusnya, pada colokan tersebut. Colokan ini lebih sulit
untuk ditekan, jadi goyang ke depan dan belakang bila dirasa perlu agar
dapat terkunci pada tempatnya.
Memasang Cd-rom dan DvD
Memasang CD-ROM dan DVD
Pemasangan CD-ROM dan DVD player serupa dengan pemasangan hard drive.
Untuk CD-ROM, lepaskan penutup bay drive terlebih dahulu. Lalu pasang jumper
CD-ROM pada posisi master apabila akan dipasang pada saluran IDE kedua.
Kemudian dorong drive ke dalam bay dari bagian depan, pastikan drive muncul
pada panel depan, kemudian sekrup pada posisi tersebut. Prosedur yang sama
juga digunakan untuk memasang DVD player.
Catatan:
Jangan mengencangkan sekrup sampai kabel pada drive dipasang.
Pada beberapa case komputer, terutama pada mini tower, agak sulit dalam
mengerjakan bagian belakang CD-ROM terutama karena karena keberadaan
power supply.
Aturan dalam Kisi-kisi Drive
Seperti juga hard drive, bentuk pemasangan CD-ROM dan DVD tergantung pada
desain case atau tipenya. Beberapa case memiliki kisi-kisi drive untuk
mempermudah pemasangan hardware. Cukup sekrup kisi-kisi drive pada arah
yang benar pada tiap sisi CD-ROM. Kemudian dorong CD-ROM ke dalam case
komputer dari bagian depan, gunakan kisi-kisi sebagai panduan hingga terkunci
pada tempatnya. Gunakan prosedur yang sama untuk memasang DVD player.
Kisi-kisi drive mempermudah instalasi hardware.
Menghubungkan flopply drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD pada sistem
Floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player berhubungan dengan bagian
sistem yang lain menggunakan kabel ribbon. Bagian ini akan membicarakan tipe-
tipe kabel ribbon yang digunakan juga bagaimana cara menyambungnya dengan berbagai drive.
Menggolongkan Kabel Ribbon
Kabel ribbon secara luas digunakan untuk menghubungkan periferal seperti
floppy drive, dan hard drive di bagian dalam. Kabel ribbon jarang digunakan di
luar case sistem. Kabel ini tipis, rata, dan multikonduktor yang harus dipasang
secara benar atau komponen tidak akan bekerja.
Kabel Floppy Drive
Pertukaran data floppy drive dengan peralatan motherboard, termasuk
mikroprosesor, melalui kabel ribbon 34 pin. Kabel ribbon secara khusus
terhubung dari konektor jantan/male 34-pin pada bagian belakang floppy drive
menuju konektor jantan/male 34-pin pada motherboard. Steker kabel, konektor
drive, dan pengatur floppy terkunci pada arah yang tepat. Biasanya, sebuah garis
merah pada tepi kabel menunjukkan pin 1.
Kabel HDD dan CD-ROM
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan DVD player dengan pengatur
pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata ribbon, seperti halnya
floppy drive. Kabel ribbon terjepit keluar dan lebar kabel tergantung pada tipe
interface. Pada pelatihan ini, menggunakan interface IDE. Kabel ribbon yang
digunakan pada buku ini secara fisik mirip dengan kabel floppy yang dijelaskan di
atas namun lebih lebar ,
in 1 juga ditandai oleh tepi merah. Namun, kabel IDE secara khusus memiliki 40
pin dan hanya bisa memiliki dua alat terpasang seperti juga kabel floppy.
Meskipun pada case ini, satu alat harus diset sebagai master dan yang lain
sebagai slave menggunakan jumper.
Menghubungkan Floppy Drive
Langkah-langkah berikut menjelaskan bagaimana cara mengubungkan floppy
drive dengan motherboard.
Langkah 1
Identifikasi kabel ribbon yang sesuai dengan floppy drive. Kabel ini
memiliki tujuh kabel yang terbelit pada salah satu sisi dan lebih sempit,
34-pin, dibandingkan dengan kabel ribbon IDE 40-pin.
Langkah 2
Identifikasi pin 1, sisi merah pada kabel, dan luruskan dengan pin 1 pada
bagian belakang drive. Tekan dengan lembut kabel konektor unit hingga
masuk sepenuhnya. Pada kebanyakan case, konektor ini berkunci. Jika
ada sedikit hambatan ketika kabel dipasang, coba periksa kembali posisi
pin 1. Karena drive ini dipasang sebagai drive A, pastikan menggunakan
konektor setelah lilitan kabel.
Langkah 3
Kenali pengatur floppy pada papan sistem dengan berdasar panduan
motherboard. Pasang konektor pada ujung jauh kabel ribbon pada
kontroler floppy pada papan. Pastikan pin 1 segaris dengan kabel dan
konektor interface kontroler.
Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan tidak ada pin yang bengkok atau berpindah
posisi.
Pemasangan Hard Drive
Memasang Hard Drive
Secara teknis, hard drive dapat dimasukkan pada bay manapun pada case
komputer. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Hard drive, terutama tipe baru dengan kecepatan 7200-rpm dan 10,000-
rpm dapat menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu, pastikan bahwa
drive ini terletak sejauh mungkin dari hardware yang lain.
Bila dianggap perlu dapat dipasang pendingin drive, pastikan bahwa ada
ruangan yang cukup.
Tempatkan hard drive sejauh mungkin dari power supply. Case yang
didesain dengan buruk mungkin membuat ruangan di bagian bawah
power supply untuk meletakkan hard drive. Tempat ini bukan posisi yang
baik bagi hard drive. Power supply bekerja seperti magnet sehingga
dapat merusak data.
Terakhir, coba untuk meletakkan hard drive sedekat mungkin dengan
bagian depan case. Yaitu mengambil keuntungan dari efek pendinginan
aliran udara yang dibawa menuju case melalui bagian depan oleh sistem
kipas pendingin.
Berikut adalah beberapa saran umum dalam pemasangan hard drive:
Langkah 1
Atur jumper hard drive sebagai master, seperti disebutkan sebelumnya.
Langkah 2
Geser drive pada kisi-kisi drive yang dipilih pada case. Ingat bahwa
penutup pada tempat ini tidak perlu dilepaskan. Case ATX modern
umumnya menyediakan bay hard drive tanpa penutup. Apabila drive
tersebut lebih kecil daripada bay, tambahkan kisi-kisi atau siku-siku untuk
membuatnya pas.
Langkah 3
Sekrup yang ukurannya tepat atau yang terdapat pada kemasan drive.
Sekrup drive pada tempatnya, pastikan untuk tidak memaksa.
Kencangkan sekrup pertama-tama dengan tangan kemudian dengan
obeng.
Langkah 4
Pasang kabel ribbon dan kabel listrik pada hard drive, dengan cara yang
sama dengan floppy drive. Bagaimana cara menghubungkan kabel ribbon
akan dibahas pada bagian yang berikutnya.
Pemasangan motherboard pada casing
Memasang Motherboard ke dalam Casing
Sangat penting untuk memastikan memegang board tersebut dengan hati-hati
pada bagian tepinya. Langkah-langkah berikut merangkum proses instalasi
motherboard:
Langkah 1
Posisikan lubang pada motherboard dan lubang yang terdapat pada case.
Pegang board di atas case untuk agar lubang pada case dan
motherboard terlihat sejajar. Slot kartu tambahan menjadi penanda yang
baik mengenai pemasangan board yang tepat.
Langkah 2
Masukkan spacer (pengatur jarak) yang disertakan dengan motherboard
hati-hati ke dalam lubang pada case atau lempengan mount.
Langkah 3
Pasang pemegang/dudukan plastik ke dalam lubang pada motherboard
yang segaris dengan lubang, lubang yang sangat panjang dan berbentuk
seperti kunci sehingga user dapat menyelipkan sesuatu ke dalamnya.
Beberapa case tidak memiliki eyelet (lubang) namun lebih menggunakan
sekrup spacer (penjarak) metal untuk memegang motherboard pada
tempatnya.
Langkah 4
Dengan hati-hati masukkan board ke dalam case, letakkan sehingga
menduduki spacer dan setiap spacer segaris dengan lubang yang ada
pada motherboard.
Langkah 5
Periksa sekrup yang akan digunakan. Biasakan untuk memasukkan
pembersih plastik (plastic washer) pada setiap sekrup sebelum dipasang.
Hal ini akan menghindari sekrup logam terpasang melebihi putarannya
dan nantinya dapat merusak atau memotong bagian sirkuit di sekitar
lubang.
Langkah 6
Kencangkan board pada case, pertama dengan tangan, dan kemudian
dengan obeng. Sekrup hanya perlu cukup kencang agar board tidak
bergoyang di dalam case.
Langkah 7
Periksa pekerjaan dan yakinkan segalanya berada pada posisi yang
benar. Dalam hal ini periksa hal berikut:
o Bagian belakang motherboard tidak menyentuh bagian apapun
pada case.
o Semua slot dan konektor terpasang sempurna dengan lubang
pada bagian belakang case.
o Board terpasang dengan aman pada tempatnya.
o Ketika ditekan pada sisi manapun, board tidak bergoyang.
Langkah yang disebutkan di atas sangat umum. Beberapa case memiliki fitur
tambahan. Setelah cukup terbiasa dengan merakit PC, beberapa langkah-
langkah dapat digabungkan atau dilewati.
Memasang LED, pengunci, dan speaker
Light Emitting Diodes (LED), atau lampu status, adalah indikator yang sangat
berguna untuk mengetahui apakah komponen di dalam komputer menyala atau
bekerja. Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang dilakukan setelah
motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat dipasang adalah
untuk power, turbo, dan hard drive. Daftar berikut memberikan beberapa tip
penting ketika menyambung:
Turbo
Saat ini turbo adalah salah satu item yang sudah jarang ditemukan, baik
LED turbo maupun tombol turbo, dan kebanyakan case komputer baru
tidak menyertakannya. Bila suatu case memiliki fungsi ini, LED dapat
dihubungkan dengan menyambungkannya dengan pin yang tepat.
Langkah ini dapat dilewati. Kadangkala LED turbo terhubung dengan
komponen yang berbeda, seperti adapter SCSI, apabila berfungsi
sebagai lampu aktivitas drive SCSI.
LED Power
Pada sistem yang lebih lama, LED power dapat ditemukan tergabung
dengan switch pengunci sebagai salah satu colokan 5 pin. Periksa label
pada motherboard untuk konektor yang tepat. Untuk menyambungkan
LED, sambungkan konektor dengan colokan yang tepat pada
motherboard. Periksa apakah LED sudah tersambung secara terpisah
bila sistem menyediakan sambungan yang berbeda.
LED hard drive
LED ini tersedia baik dalam model 2 pin maupun 4 pin. Kadang-kadang,
hanya 2 pin dari 4 pin plug yang benar-benar tersambung. Baca buku
panduan untuk prosedur pemasangan.
Pengunci dan speaker merupakan dua kabel pengantar penting lainnya dan
biasanya disambungkan bersamaan dengan LED. Kesemuanya menggunakan
sekelompok konektor dan colokan kecil yang memerlukan perhatian yang sama
untuk pemasangannya.
Keylock switch (switch pengunci)
switch/tuas pengunci umum terdapat pada sistem yang lebih lama.
Terutama digunakan untuk menghindarkan orang yang tidak
berkepentingan untuk melakukan booting pada komputer dan merubah
seting BIOS. Jarang terdapat pada sistem yang lebih baru. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, kebanyakan AT ataupun sistem yang lebih lama
menggabungkan tuas pengunci dengan lampu LED menjadi satu dalam
colok ber-pin 5. Pastikan untuk membaca panduan motherboard untuk
instruksi yang lebih lanjut mengenai cara menyambungkan switch/tuas
pengunci.
PC speaker (Speaker PC)
Kebanyakan case komputer memiliki 4 colokan kabel. Pasang kabel
speaker ke dalam colokan yang tepat dan pastikan terpasang pada pin 1
dan 4.
Menghubungkan kabel power supply menuju motherboard
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer, lanjutkan dengan
memasang kabel power supply yang tepat. Proses ini cukup mudah pada ATX
karena hanya memiliki satu konektor dan juga berkunci sehingga hanya pas
pada satu cara. Hati-hati dengan model sistem AT yang lebih lama karena
memiliki dua kabel berbeda namun tampak mirip yang harus dipasang dengan Cara tertentu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menghubungkan kabel power supply
dengan motherboard:
Langkah 1
Pada sistem AT, pertama-tama letakkan dua kabel penting (lead) dari
power supply yang berlabel P8 dan P9.
Langkah 2
Tempatkan konektor listrik 12 pin yang besar pada motherboard.
Biasanya dapat terdapat pada bagian belakang konektor keyboard.
Langkah 3
Hubungkan kabel konektor hitam P8 dan P9 pada konektor listrik 12-pin.
Perhatian: pastikan kabel hitam berada di bagian tengah, di sebelah kanan
masing-masing. Bila konfigurasi ini dibalik, motherboard akan rusak ketika
dinyalakan. Tekanan mungkin dibutuhkan untuk memasukkan konektor. Pada
sistem ATX, ada satu konektor 20 pin yang besar (P1) yang memiliki kunci dan
mudah dipasang.
Memasang floppy drive ke dalam case
Langkah-langkah proses pemasangan floppy drive dapat digunakan baik untuk
drive berukuran 3.5 in maupun 5.25 in. Sebelum memulai pastikan kabel floppy
dan kabel listrik cukup panjang untuk menjangkau drive. Periksa drive telah
diletakkan dengan posisi sebelah kanan lebih tinggi atau nantinya tidak akan
bekerja.
Langkah 1
Pilih bay drive yang akan digunakan untuk floppy drive. Lepaskan
lempeng penutupnya untuk penggunaan nantinya. Bay yang bisa
digunakan adalah bay dengan ukuran 3.5 in dan 5.25 in. Pastikan telah
memilih bay yang tepat untuk pemasangan floppy drive. Untuk
memasang drive 3.5 in ke dalam bay 5.25 in, dapat menggunakan rak
tambahan/siku-siku (bracket) khusus yang umumnya telah tersedia
bersama dengan floppy drive.
Langkah 2
Tanpa memasang kabel apapun, masukkan drive ke dalam bay, dan
pastikan posisinya tepat.
Langkah 3
Pilih sekrup dengan ukuran yang tepat atau gunakan yang telah tersedia
bersama dengan drive. Bila menggunakan siku-siku sebagai penyangga
drive, gunakan sekrup untuk menyatukan drive pada bay. Pertama,
kencangkan sekrup dengan tangan, kemudian gunakan obeng. Pastikan
sekrup tidak terlalu kencang, dan hati-hati untuk tidak melebihi galur atau
sekrup menjadi gundul.
Langkah 4
Pasang kabel listrik dan pita (ribbon) pada drive. Bila drive lain akan
dipasang, langkah ini bisa dilewati. Bila ini dilakukan, maka akan tersedia
cukup ruang untuk bermanuver di dalam case, terutama bila tidak
memiliki bay drive yang dapat dipindah-pindahkan. Kabel drive dan listrik
dapat disambung setelah semua drive telah dipasang.
Langkah 5
Periksa pekerjaan
Tip Pengujian: Ketahui komponen apa saja yang menyusun floppy drive A atau B
dan bagaimana caranya mengeset agar drive dapat berfungsi baik sebagai
master ataupun slave.
Memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara memasang hard drive dan CD-
ROM ke dalam case.
Sebelum memulainya, pastikan bahwa kabel interface dapat menjangkau drive
pada posisi yang akan digunakan. Untuk drive IDE/ATA, panjang kabelnya
terbatas hingga 45.7 cm (18 inc) atau kadang kurang. Juga pastikan bahwa
kabel listrik dapat mencapai drive dari power supply. Jangan memasang drive
dengan bagian atas di bawah atau terbalik. Pastikan label drive berada di bagian
atas dan papan sirkuit di bagian bawah.
Seting Jumper Master/Slave
Hard drive atau CD-ROM yang dimaksudkan baik sebagai master ataupun slave
dapat dilakukan dengan mengatur jumper. Satu-satunya pengecualian adalah
bila drive diset sebagai “cable select” dan baik sistem maupun kabel ribbon (pita)mendukung cable select. Dalam hal ini, master dan slave ditentukan oleh posisi
pada kabel data ribbon (pita). Tergantung pada bagaimana sistem mengatur
kabel, jalur pilihan pada kabel ribbon menentukan dimanakah master dan slave
harus dipasang. Baca buku panduan sistem untuk informasi yang lebih rinci.
Pengertian ini hanya berlaku pada kondisi dimana kedua drive terpasang pada
jalur IDE yang sama, dimana CD-ROM diset sebagai slave. Untuk penampilan
yang lebih baik, selalu pasang drive pada jalur yang berbeda. Hard drive harus
terpasang pada jalur IDE primer sebagai master primer dan CD-ROM pada jalur
IDE kedua sebagai master sekunder.
Prosedur Bongkar Pasang Komputer CPU
Memasang CPU
Pemasangan mikroprosesor bukan merupakan proses yang rumit namun
mikroprosesor harus ditangani dengan perhatian lebih.
Ada dua interface utama tipe-tipe CPU yang ada. Yaitu yang menggunakan tipe
socket dan tipe slot .
Socket 7 telah menjadi interface standar, walaupun sistem yang sekarang
digunakan kebanyakan socket yang berbeda. Interface ini telah digunakan oleh
sedikitnya satu generasi chip prosesor Intel Pentium, Pentium I, begitu pula
dengan AMD dan Cyrix, seperti pada Intel P24T, P24D, 80486DX4,
80486DX2/DX/SX-SL, 80486DX2/DX/SX, AMD AM486DX4/DX2/DX,Cyrix CX486DX2/DX/S, dan 5X86, terpasang pada motherboard melalui socket
model tertentu, yang umumnya disebut sebagai socket 3. Teknologi ini cukup
lama sehingga tampaknya tidak mungkin ditemukan lagi.
Interface tipe slot menggunakan sebuah slot yang mirip dengan kartu tambahan
(ekspansi). Slot 1 adalah interface Sambungan Satu Sisi (Single Edge
Contact/SEC) yang hanya digunakan oleh keluarga prosesor Intel Pentium II.
SEC adalah cartridge yang berisi CPU dan chip penyimpan L2. Pemasangan
CPU berbeda-beda tergantung pada prosesor yang digunakan selain tipe
interface.
Pada bab ini akan diberikan instruksi bagaimana cara memasang chip socket 7.
Tipe interface socket yang lebih baru dikembangkan dari socket 7, namun
berbeda pada jumlah pin yang dimiliki. Teknologi yang lebih baru, seperti halnya
socket A dan socket 370 dipasang menggunakan langka-langah dasar yang
sama seperti socket 7.
Langkah-langkah Memasang CPU
Hampir semua sistem socket 7 memakai socket dengan tenaga pendorong-nol,
umumnya dikenal sebagai “ZIF”. Untuk memasang sebuah socket 7 atau chip
yang serupa, ikuti prosedur umum berikut.
Langkah 1
Pertama-tama, matikan chip dan perhatikan pin-pinnya untuk memastikan
bahwa tidak ada yang rusak. Kesemua pin harus tetap mengarah keluar.
Langkah 2
Letakkan chip dengan menaruh pin 1 pada chip dan socket. Perhatikan
bahwa pin 1 pada chip tersebut selalu ditandai. Tanda tersebut mungkin
sedikit berbeda untuk chip yang berbeda. Pada socketnya sendiri, pin 1
umumnya dikenali dari tarikan pada salah satu sisi, angka “1” yang besar
atau kadang panah pada motherboard yang menunjukkan pada sudut
socket tertentu. Sebagaimana biasanya, pastikan dengan panduan
motherboard sebagai panduan tambahan. Luruskan pin 1 pada chip
dengan pin 1 pada socket untuk pemasangan yang tepat. Luruskan pin 1
pada chip dengan pin 1 pada socket untuk pemasangan yang tepat
seperti pada gambar dibawah ini.
Langkah 3
Setelah memasang chip, buka socket ZIF. Pindahkan tuasnya agak
menjauh dari socket dari posisi awalnya dan didirikan dalam posisi
terbuka. Sedikit hambatan saat angkat tuas tersebut adalah hal biasa.
Ketika sudah terangkat penuh, bagian atas socket ZIF akan bergeser.
Langkah 4
Dengan socket yang terbuka, kini adalah saatnya untuk memasukkan
prosesor. Luruskan pin 1 dengan arah yang telah dijelaskan pada langkah
2. Masukkan chip prosesor ke dalam socket sehingga keseluruhan pin
masuk ke dalam lubang yang sesuai. Dengan socket ZIF apapun, pin
CPU dapat dengan mudah masuk ke dalam lubang yang tepat pada
socket. Umumnya, chip hanya bergerak dalam satu arah. Hindari
memaksa memasukkan prosesor ke dalam socket karena akan merusak
pin.
Langkah 5
Periksa untuk memastikan tidak ada celah antara bagian bawah chip
CPU dengan socket. Bila terdapat celah maka chip prosesor perlu
dipasang ulang.
Langkah 6
Terakhir, untuk mengamankan chip yang terpasang, dorong tuas dengan
hati-hati ke bawah hingga posisi menutup. Mungkin akan ada sedikit
kesulitan, namun tuas dan socket ZIF masih cukup mudah tertutup.
Mengatur Voltase CPU
Sangat penting untuk memastikan bahwa voltase yang digunakan tepat dengan
kemampuan prosesor. Sebagian besar CPU sangat spesifik mengenai
kemampuan penerimaan jumlah voltase tertentu. Pentium II dan sebagian besar
CPU yang umum ada saat ini secara otomatis menyesuaikan dengan voltase,
sehingga tidak perlu melakukan pengaturan voltase. Karena ini adalah
perkembangan yang cukup besar, masih perlu dilakukan pengaturan untuk CPU
yang lebih lama. Bila voltase yang dibutuhkan tidak diatur, maka sistem akan
mengalami kerusakan. Dengan sedikit bantuan dari orang yang berpengalaman,
voltase dapat diatur untuk jenis motherboard apapun. Pastikan untuk tetap ter-
ground, periksa spesifikasi CPU, dan ikuti panduan pada motherboard.
Memasang RAM
Ada dua macam modul memory yang digunakan pada sebagian besar PC. Yaitu
kartu memori dua sisi dengan 168 pin (dual inline memory module / DIMM) dan
kartu memori satu sisi dengan 72 pin (Single Inline Memory Module / SIMM).
Baik DIMMS maupun SIMMS menggunakan sisi konektor umum yang ada dan
sesuai degan slot motherboard yang disebut socket RAM. Socket RAM yang
digunakan untuk kartu DIMM disebut socket DIMM, sementara yang digunakan
untuk kartu SIMM disebut socket SIMM. Bila tiap kartu dimasukkan ke dalam slot,
kedua tepi konektor terhubung dengan jejak keemasan pada motherboard.
Setiap baris emas menunjukkan satu jalur data. Seperti baris emas yang menuju
CPU akan menjalankan bus prosesor, semua baris emas ini juga menjalankan
bus memori. Jalur besar data bus memori digunakan untuk memindahkan data
antara RAM dan CPU.
Mengkonfigurasi Memori
Buku panduan motherboard umumnya memperlihatkan kombinasi yang mungkin
antara tipe DIMM yang bisa dipasang pada sistem. Motherboard baru tidak
menggunakan SIMM. Mungkin dapat ditemukan, sebagai contoh, bahwa socket
DIMM pada peta motherboard dikelompokkan menjadi tiga atau empat bank
untuk tiap satu slot.
Langkah-langkah Instalasi RAM
Langkah 1
Pertama, putuskan slot mana yang akan digunakan dan memasang chip SIMM
atau DIMM di atasnya. Baik SIMM maupun DIMM memilki kunci, sehingga hanya
memiliki satu arah (pemasangan).
Langkah 2
Masukkan modul DIMM langsung ke dalam slot. Modul SIMM dimasukkan pada
kemiringan dengan sudut 45 derajat.
Langkah 3
Modul memori harus dikunci pada tempatnya. Untuk SIMM, putar dari posisi
miring menuju posisi vertikal. Biasanya akan terjadi sedikit hambatan, tetapi hal
ini adalah normal. Jangan memaksa. Bila terjadi kesulitan, chip mungkin terbalik.
Putar dan coba kembali. Ketika SIMM telah vertikal, logam kecil atau penjepit
plastik harus mengunci (snap) pada tempatnya, menahan posisi vertikal SIMM
pada slot memori.
Pada DIMM, cukup tutup tuas pada kedua sisi. Bila tuas tersebut tidak tertutup,
umumnya karena DIMM tidak masuk sesuai dengan arah slot atau terbalik. Pada
kebanyakan case, bila DIMM telah dimasukkan dengan benar, tuas akan
mengunci pada posisinya tanpa perlu perlakuan lainnya.
Langkah 4
Ulangi langkah 1 hingga 3 untuk modul memori yang lainnya. Setelah selesai,
pastikan bahwa setiap modul telah diposisikan dengan baik pada slot pada
kedua sisinya.
Memasang heat sink dan kipas
Kebanyakan mikroprosesor menghasilkan banyak panas yang dapat
menyebabkan permasalahan pada sistem. Satu cara untuk membuang panas
dari prosesor adalah menggunakan heat sink dan kipas pendingin.
Langkah-langkah memasang heat sink dan kipas pada socket 7 dan prosesor
serta tipe socket yang lain :
Langkah 1
Bila kipas CPU belum terpasang dengan heat sink, maka gunakan sekrup
yang disertakan dengan kipas untuk memasangnya pada heat sink.
Langkah 2
Beberapa setup menggunakan senyawa heat sink atau pasta termal.
Pasang senyawa heat sink pada permukaan chip. Berikan satu lapisan
tipis, cukup untuk menutup permukaan chip. Senyawa heat sink atau
lemak termal meningkatkan kontak antara permukaan CPU dengan heat
sink, yang kemudian akan meningkatkan pembuangan panas.
Langkah 3
Pasang heat sink hati-hati. Letakkan heat sink tepat di atas prosesor dan
tekan perlahan-lahan. Heat sink yang kini ada di pasar menggunakan
satu set klip pada kedua sisinya sebagai penahan. Mungkin butuh sedikit
paksaan untuk memasang klip pada tempatnya. Bila posisinya tidak tepat,
klip tersebut akan sulit dimasukkan pada posisi yang benar. Kadangkala
butuh beberapa kali untuk memperoleh posisi yang tepat. Pada kasus
yang lain, senyawa heat sink adalah satu-satunya perekat antara heat
sink dengan prosesor.
Langkah 4
Periksa apakah heat sink tetap memiliki kontak yang baik dengan
permukaan chip prosesor. Biasanya ketika heat sink dipasang terbalik,
permukaan chip dan heat sink menjadi renggang. Bila hal ini terjadi,
lepaskan heat sink, putar, dan coba untuk memasangnya kembali.
Langkah 5
Hapus kelebihan senyawa heat sink atau pasta termal yang mungkin
meluber ke samping permukaan kontak.
Langkah 6
Dengan hati-hati pasang kabel listrik kipas pada pin listrik kipas yang
terdapat pada motherboard.
Prosesor yang sudah dalam satu kemasan biasanya akan disertai dengan kipas
dan heat sink yang sudah dipasang. Harganya mungkin lebih mahal namun lebih
nyaman dan aman untuk dipasang. Prosesor yang sudah terkemas biasanya
merupakan prosesor yang merupakan perlengkapan asli dari pabrik (original
equipment manufacture / OEM) dan memiliki jaminan cakupan yang lebih baik
daripada prosesor tanpa kipas dan heat sink.